Tuesday, October 31, 2006

Kartu-kartu di dompetku

- 1 KTP Yogyakarta
- 1 SIM C
- 3 ATM (BNI, BCA, & Bank Niaga)
- 1 Kartu Matrix
- 1 Kartu Indosat Premium Card

Kemaren nambah lagi
- 1 Kartu ATM
- 1 Kartu Makan
- 1 Kartu Tiket bis
- 1 Kartu Kantor
- 1 KTP Baru

Kayaknya dompetku terlalu tebal oleh kartu (sementara duitnya sedikit), jadinya kartu2 ini bakal dipensiunkan:
- 2 ATM (BNI & Bank Niaga - Udah gak kepake)
- 1 Kartu Matrix (udah jarang make matrix)
- 1 Kartu indosat premium card (udah kadaluarsa sejak september tahun ini)

Mengubah Tanda Tangan

Kemaren, aku harus membuat rekening di sebuah Bank, karena rekening2ku yang sebelomnya udah basbang. Kemudian aku pergi ke bank tersebut dengan sejumlah uang dan sejumlah persyaratan.

Abis ketemu ama mbak2nya, dimulai deh proses pembuatan rekening. Pas aku disuruh tandatangan, kok perasaan tandatanganku agak beda ya? bener juga, pas tandatangan lagi, tandatanganku beda hahaha. Ya udah deh.. setelah beberapa kali tandatangan, akhirnya aku memutuskan buat mengganti tandatangan. karena kalo yang tandatangan yang sekarang agaknya reflek-ku udah berubah. hahhaha.

Sunday, October 29, 2006

Jalan2...

Sore ini aku suntuk banget di rumah. Sementara aku di kamar, si tuan rumah genjreng2 muter lagu india kenceng2 (barangkali sambil lari2 nyari tiang).

Dari pagi aku di kamar.. mumpung nemu posisi bagus dapet wireless gratisan. nah.. ketika lagi tiduran, tao2 pintu kamarku terbuka dan ada yang nengok ke dalem. what the hell?! Kalo tuan rumahnya aku anggep 'sodara' ato 'keluarga' sih gak papa pake ngintip2 walopun harus didahului dengan ketuk pintu. Tapi ini?????

Ya udah deh.. mumpung sore ini cahaya matahari-nya indah, aku jalan2 ajah deh.. ini lagi nongkrong di warung kopi deket rumah.. hehehehe

Oh iya, SSID wireless gratisan yang di warung kopi itu ternyata sama seperti SSID wireless gratisan di kamarku. bedanya, kalo yang di warung kopi itu gak bisa buka ym.

Globalisasi Harga, Lokalisasi Pendapatan

Husni punya teori menarik, yaitu sekarang ini ada "globalisasi harga dan lokalisasi pendapatan"

Finally... Bisa buka blogspot

Aku hidup dalam dunia wireless gratisan. Agar dapat menggunakan internet secara lancar, aku mesti mengatur posisi sedemikian rupa sehingga sinyal wireless gratisan tersebut tertangkap oleh komputer yang aku gunakan.

Dalam kondisi ini, penggunaan browser yang tepat akan mempercepat loading halaman web. Beberapa browser memang jelek dalam menangani beberapa halaman web. Yang sudah aku coba adalah :
- safari : ini idolaku sekarang
- firefox : anjrit ini browser ato photo editor?
- opera : opera tidak bagus dalam menangani web dengan tampilan ajax
- camino : hampir mirip safari

dapat link dari macnoto tentang perbandingan browser di macintosh. klik di sini.

ps : postingan ini ditulis dalam safari.

Saturday, October 28, 2006

Suasana Kerja

Suasana kerja bisa saya bagi menjadi 3 :
1 banyak kerjaan dan penuh tekanan
2 banyak kerjaan dan tidak penuh tekanan
3 tidak banyak kerjaan dan tidak ada tekanan (lha wong tidak ada kerjaan kok ada tekanan)

Dulu semasa kerja santai di elektro, suasanya-nya adalah seperti nomer 2. Banyak banget yang mesti diselesaiin, tetapi ngerjainnya santai (santai dalam hal ini tidak ada uring2an dari bos). Menjadi ada tekanan kalo ada masalah yang memerlukan penanganan cepat.

Di SBM ITB, bisa jadi kerjaannya banyak ada ada (sedikit) tekanan. Barangkali karena SBM ITB adalah institusi baru, maka banyak yang mesti diimplementasikan dan dikerjakan dengan cepat.

Di NEC, bisa dibilang tidak ada kerjaan dan tidak ada tekanan. Hahahha. Jadi bisa chat seharian dan bengong seharian.

Di sini, banyak kerjaan dan penuh tekanan. Alhamdulillah tekanan yang ada adalah tekanan yang sehat, yang tidak berusaha menjatuhkan orang lain. Di sini rekan kerja adalah partner, bukan saingan meraih simpati bos.

Suasana kerja mana yang saya suka? tentu yang banyak kerjaan, banyak tekanan, dan penuh dinamika hidup... cieee hahaha

Keceleee

Hari ini aku kecele (apa ya bahasa indonesianya?) haahah pagi2 nyuci baju, terus ke depnaker.. soalnya mesti ngambil sesuatu di depnaker... nyampe depnaker tengah hari.. eh ternyata udah tutup.. ya udah deh.. besok senin

Menjadi Diri Sendiri

Menjadi diri sendiri adalah hal yang sangat susah. Ketika kita melihat orang lain yang sukses (menurut diri kita), kita selalu ingin seperti orang itu. Bahkan keinginan tersebut terkadang berubah menjadi "ingin lebih daripada orang tersebut".

Hal tersebut adalah wajar, mengingat manusia adalah makhluk yang punya keinginan. Menjadi tidak wajar apabila hal tersebut dilakukan secara berlebihan. Keinginan sederhana manusia bisa menjadi ambisi yang tidak sehat yang (agak) menghalalkan segala cara, termasuk mengorbankan kehidupan sosial.

Saya sendiri sekarang ini mencoba berusaha menjadi diri sendiri. Tidak ingin terpengaruh orang lain. Tidak pula ingin menjadi seperti orang lain. Biarlah saya menjadi diri saya sendiri, apa adanya.

Itulah kenapa, kalo ada yang menanyakan hal-hal yang bersifat personal kepada aku (misalnya: pekerjaan sekarang, dll), aku tidak akan menjawab. Hal tersebut karena aku pengen orang mengenal aku karena apa yang aku hasilkan (tulisan, ide, pertemanan, dll) dan bukan siapa aku dan apa pekerjaanku.

Aku hanya orang biasa.. yang ingin menjadi diri sendiri..

Wednesday, October 25, 2006

Pencurian Masakan Padang

Beberapa waktu yang lalu aku berkesempatan mengunjungi singapura. Dalam kesempatan itu, beberapa kali aku mencari masakan indonesia yang ada di negara kecil itu. Setelah beberapa kali pencarian, akhirnya aku menemukan beberapa buah rumah makan padang. Semua rumah makan padang yang aku temukan tersebut diklaim sebagai "Malay Food". Malay dalam hal ini adalah melayu.

Ternyata memang Malay di sini (dalam prakteknya) bener2 melayu. Rumah makan padang tersebut dioperasikan oleh ORANG MALAYSIA. Tentunya rasanya tidak seperti RUMAH MAKAN PADANG YANG ASLI.

Setelah aku tanya ama temenku yang kebetulan udah lama tinggal di Singapura, ternyata emang susah nyari masakan padang yang asli Indonesia (bahkan kata dia gak ada). Semua rumah makan padang di sini dioperasikan oleh orang malaysia. Orang Indonesia hanya kebagian sebagai tamu alias yang ngeluarin duit.

Ya.. Akhirnya MASAKAN PADANG diklaim juga oleh ORANG MALAYSIA.

Hello World

Hello World

Tuesday, October 24, 2006

My Room

Aku menyewa kamar dari pasangan muda dari India. Barangkali umur mereka sekitar awal 30an ato akhir 20an. Aku menyewa kamar ini melalui jasa seorang agen perumahan.
Ketika membaca iklan di koran, disebutkan bahwa harga sewa kamar adalah n. karena tertarik dengan harganya yang murah dan lokasinya yang strategis (cuman 10 meter dari mall dan 15 meter dari terminal), aku (atas bantuan mas mahfud) menghubungi agen perumahan tersebut. Kemudian kami bikin janji untuk melihat kamar yang disewakan. Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya kami jadi juga men-survey kamar yang akan disewa.
Setelah ketemu ama penghuni rumah, aku (dibantu mas mahfud) melihat2 kamar yang disewakan beserta fasilitas yang disediakan. Tao2 agen-nya datang menghubungi kami : "barusan pemilik rumah memberitahu kami, bahwa harganya naik menjadi 1,2 kali harga semula, karena kemaren ada orang lain yang survey juga, dan pemiliknya tidak cocok ama orang tersebut. Kayaknya yang sekarang pemilik-nya cocok dengan kamu".
Tungguuuuuuu sebennntarrrrr.....
Aku liat iklan di koran hari sabtu. Hari itu juga aku telpon agennya. Kemudian kami bikin janji mao liat sabtu sore jam 5.
kemudian ditunda, karena waktunya tanggung, abis buka ajah deh sekalian. Akhirnya kami bikin janji jam 8. Pihak agen setuju. Tapi kemudian agennya menelpon katanya gak bisa jam 8 malem. Ya udah besok malem ajah, karena yang punya rumah baru bisa besok (minggu) malem. Eh lagi2 jadwal tertunda, jadi senin malem, karena yang punya rumah lembur seharian.
ya udah deh, akhirnya senin malem jadi deh liat2 kamar ini. Eh kok tao2 si pemiliknya bilang "udah ada yang survey" kok gak ngasih tao dan kapan itu? Huh gak konsisten.
Tawar menawar dimulai. Kami tawar 1,1 harga semua dengan fasilitas lengkap. Eh si pemilik gak mao.. akhirnya tetep deh 1,2 harga semula dengan fasilitas matras tidur, meja kerja, kursi, dan lemari. Cukuplah buat tidur dan kerja di rumah. Oh iya, listrik jadi tanggungan pemilik rumah, secara aku cuman bawa badan dan ibook.

Hari pertama sudah terasa tidak enak, si pemilik rumah marah2 ama aku gara2 aku lupa matiin lampu kamar mandi. Oke lah aku salah, tapi marahnya gak perlu segitunya kaleee...
Oh iya, si pemilik rumah juga bilang : aku gak boleh bawa teman, kalo ada teman yang mao dateng, suruh di luar. kamar hanya BUAT TIDUR. kalo ada keluarga mao nginep, ada itung2annya sendiri. (sempat terpikir, nanti kalo saladin ato bapakku dateng, mendingan nginep di hotel ajah daripada di sini)
pokoknya, di rumah ini aku mesti berhemat sumber daya. aku gak boleh make listrik berlebih. kalo tidur lampu dimatiin. barangkali si pemilik pengen menghemat pengeluaran listrik dll.
Kmaren, hari senin, aku di rumah sendirian. Di luar sepi kayaknya yang punya rumah lagi merayakan deepavali. Aku di rumah ajah sampe malem. Malemnya aku maen2 ibook sampe jam 3 pagi. Eh tadi pagi si pemilik nanya
pemilik: "semalem kamu gak matiin lampu ya?"
aku : "aku bangun kok, sampe sekitar jam 3".
si pemilik : "make komputer?"
aku : iya
pemilik : kamu make komputer buat kerja?
aku : iya
pemilik : jangan sering2 make komputer ya, nanti tagihan listrik membengkak
aku: pak, pemakaian listrik untuk laptop kan kecil
pemilik: kita liat nanti akhir bulan, kalo tagihan lebih besar jatah kamu, akan ada itung2an lagi. aku gak tao mao apa lagi.
aku: liat ajah nanti akhir bulan
jelas2 di surat perjanjian ada tulisan : "LISTRIK JADI TANGGUNG JAWAB PEMILIK RUMAH". dan sebagai penyewa kamar, aku tidak boros2 amat make listrik. Paling cuman buat ibook + ngecharge HP.
Dan (jujur saja) makin tidak betah saja aku di rumah ini. Untuk kalo weekend aku banyak lembur, jadi gak perlu di rumah ini..
Oh iya, rencanaku pertengahan bulan depan bakal ngomong ke agen kalo aku mao pindah sekalian ngasih uneg2 tentang si pemilik. Kata mas mahfud sih, ini pemiliknya yang gak bener. biar pemiliknya diblacklist.

Terakhir kali aku ngekos di bandung, pemiliknya enak. Orang semarang sunda gitu pokoknya. Jadi pemiliknya akrab ama aku. Kami sering ngobrol. Pokoknya karena aku di perantauan, hal2 kayak gitu jadi enak lah. Hubungan antara pemilik kos dan penghuni yang harmonis baik untuk kesehatan jiwa. Lha sekarang? mendingan pindah :) biar deh rugi... (di awal, aku mesti kasih duit 2,5 bulan. 0.5 bulan buat agen-nya, 1 bulan buat 1 bulan pertama, dan 1 bulan lagi buat jaminan, jadi kalo aku pindah cepet, kami berdua rugi. karena si pemilik juga mesti bayar 0.5 bulan (biasanya sih 1 bulan) ke agen). Mendingan nyari yang pemiliknya orang indonesia. Biar duitnya balik ke indonesia.

I love the blue of indonesiaaaaa.......

ps: posting ini tidak ada maksud sara-nya sama sekali

Sunday, October 22, 2006

Ngeblog lagi di sini

Mulai sekarang aku akan ngeblog lagi di sini. Blog yang di http://fajri.freebsd.or.idi masih ada, tapi ada sedikit masalah. Sementara blog lain saya ada di http://fajri.wordpress.com.