Tuesday, July 31, 2007

Berpolitik dengan Elegan

Akhir2 ini Google reader-ku dipenuhi berita tentang perseteruan antara Zaenal Maarif dan SBY. Gara2 dicopot dari posisinya sebagai wakil ketua DPR (ato MPR ya?), zaenal maarif mengancam akan membocorkan pernikahan pertama SBY.

terlepas dari benar ato tidak, rasanya yang dilakukan oleh zaenal maarif ini kayak anak kecil.

ayo lah.. kalo berpolitik itu yg elegan

Sunday, July 29, 2007

Bukan Bintang Biasa

Kalau sebelumnya saya agak menganggap remeh suara BBB, tetapi ternyata Melly sangat pintar. Melly mampu membuat lagu yang bisa membuat suara mereka terlihat bagus.

Berikut ini adalah video klip tersebut.

ps: saya heran, kenapa ada 3 cewek.. yang 2 pake baju yang keren sementara yang 1 cuman pake kaos.
Kalo kata uli sih, itu karena lagu-nya tipe lagu yang dinyanyikan bareng2. demikian juga dengan lagu Lets dance together. Karena tipe lagunya kayak gitu, kualitas suara mereka yang asli jadi tidak keliatan.
kalo mao liat kualitas suara mereka, coba dengarkan lagu Lets dance together versi akustik.

Tips Memilih Dalam Pemilu

Dari sejarah pemilu di Indonesia, aku hanya ikut pemilu 1 kali. Aku lupa kapan, kayaknya pemilu pertama jaman reformasi (Pemilu 99? Soalnya seingetku pas aku kelas 2 SMA). Soalnya, seingetku aku milih PDI-P (ketika itu PDI-P belom sucks kayak sekarang), Partai Demokrat, dan apa ya? lupa.

Pemilu 2004, aku sebenarnya tercatat sebagai pemilih. Tapi karena Pakerte-nya agak aneh, salah nulis namaku, jadinya aku gak ikut pemilu. Sebenarnya aku udah jauh2 dari Bandung ke Jogja hanya untuk ikut pemilu (cieeeyy).

Sebenarnya, kenapa sih mesti ikut pemilu? Menurut saya, sebaiknya kalo ada kesempatan untuk memilih dalam pemilu, kesempatan itu kita manfaatkan. Walaupun pilihannya sama-sama jelek, mari kita pilih yang terbaik di antara yang jelek2.

Contoh paling dekat adalah Pilkada DKI Jakarta. Adang sucks, but Foke Sucks more.
Jadi di antara mereka berdua, kita harus memilih salah satu.

Menurut saya, hal yang perlu dicermati dalam menentukan siapa yang akan kita pilih dalam pemilu adalah sebagai berikut:
  • Amati janji-janji politiknya. Kalo janji2 politiknya feasible, kasih nilai tambah. kalo janji2 politiknya janji2 omong kosong, kasih nilai kurang
  • Amati siapa saja pendukungnya. terutama, dia dapet dana kampanye dari mana. Ini penting, karena pasti ada deal antara pemberi dana dan calon. Coba bayangkan apa yang terjadi kalo pemberi dananya adalah preman. Contoh paling gampang adalah: aku yakin kalo dana yang dikeluarkan Aburizal Bakrie dalam kampanya SBY-JK sangat gedhe, buktinya posisinya aman walaupun ada kasus lapindo. Seharusnya KPU me-release audit keuangan peserta pemilu sebelum hari pemilihan, sehingga kita tahu.
  • Kasih penilaian pribadi. contohnya kalo saya: saya akan beri nilai tambah buat calon yang akan menghapus pajak fiskal.
Ya, memilih yang terbaik di antara yang jelek lebih baik daripada tidak memilih.

Saturday, July 28, 2007

Pola pikir yang aneh dari pengayom masyarakat karbitan

Ada yang lucu dari kasus dikeroyoknya warga sumedang oleh Preman IPDN.

Menurut sang ketua preman, pengeroyokan tersebut disebabkan oleh dilecehkannya preman putri oleh korban. kemudian preman putri itu melapor ke Polda. link-nya ini.

Laporannya adalah pelecehan oleh korban terhadap preman putri.

sungguh pola pikir yang aneh.

logikanya gini, kamu mukul aku, terus aku bunuh kamu. kemudian aku melaporkan ke polisi atas pemukulan aku oleh kamu. lha yang aku laporkan siapa? kamu? kan kamu udah mati aku bunuh.

yang benar adalah pembelaan di persidangan atas penyebab hal ini. secara ini negara hukum.

demikian juga yang dilakukan oleh preman putri tersebut. dia melaporkan seseorang yang sudah meninggal atas perbuatannya yang diduga melecehkan.

bener2 aneh

Thursday, July 26, 2007

Perlukah Mempertahankan IPDN?

Saya ingat ketika itu tahun 2003, saya dan beberapa teman di HME (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik) ITB bersama-sama menonton rekaman acara pelantikan anggota klub Drum Band di IPDN. Acara tersebut diwarnai dengan tendangan tanpa bayangan, pukulan tanpa hati nurani, dan hal-hal lain.

Acara tersebut ditayangkan oleh SCTV, dalam rangkaian protes terhadap kematian Wahyu Hidayat yang tidak wajar.

Beberapa tahun berlalu.

Tahun 2007, IPDN (yang dulu bernama STPDN) kembali membuat berita. Berita pertama adalah berita tentang kematian salah satu praja-nya, Cliff Muntu, dikarenakan peristiwa yang hamper sama dengan peristiwa yang menyebabkan kematian Wahyu Hidayat. Berita lainnya adalah berita tentang “bebas”-nya beberapa pembunuh Wahyu Hidayat yang sekarang sedang menikmati karir mereka sebagai penjilat bupati, camat, dan lain-lain.

Menyambung pemberitaan yang tidak baik tentang IPDN, warga IPDN berontak lagi. Mereka menggandeng MURI (saya sendiri tidak tahu lembaga apakah MURI itu) untuk memecahkan rekor menuliskan sesuatu di kain sepanjang sekian kilometer yang berisi perasaan para praja IPDN.

Namun rekor MURI tersebut dipecahkan oleh IPDN sendiri. Tidak berselang lama, seorang pengasuh nyaris membuat praja-nya kehilangan pendengarannya, karena pemukulan di daerah telinga.

Dan lagi-lagi, pemecahan terhadap rekor MURI tersebut dipecahkan lagi oleh IPDN. Segerombolan praja IPDN ramai-ramai mengeroyok tukang ojek setempat yang mengakibatkan meninggalnya tukang ojek tersebut.

Menanggapi kasus pengeroyokan tersebut, kepala sekolah IPDN membela diri. Dengan mengatakan bahwa tukang ojek tersebut yang mulai duluan, kepala sekolah itu membenarkan tindakan para praja atas pengeroyokan tersebut (yang artinya kepala sekolah tersebut membenarkan tindakan Praja untuk membunuh tukang ojek).

Sekolah adalah sebuah blok besar, yang apabila digambarkan, ada 3 komponen utama: input, proses, output. Di Indonesia, sekolah yang baik biasanya adalah sekolah dengan input baik, proses baik, outputnya baik. Walaupun sekolah yang ideal itu adalah apapun input-nya, proses yang terjadi mampu membuat output-nya menjadi baik. Tapi ideal itu susah dicapai.

IPDN adalah sekolah yang kita tidak tahu input dan output-nya, tapi tahu prosesnya. Proses yang terjadi di IPDN di samping peristiwa belajar mengajar juga pembiasaan terhadap pemukulan, main otot dan tidak main otak, korupsi, dll. Dari proses yang terjadi inilah outputnya dikhawatirkan akan mengalami pembrobokan moral.

Sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalah IPDN. Masih banyak yang harus dipikirkan daripada memikirkan mereka.

Tetapi menjadi pikiran saya, karena lulusan mereka adalah pelayan masyarakat, yang harus melayani masyarakat untuk layanan public. Apabila sejak kuliah saja mereka sudah terbiasa melayani masyarakat dengan pukulan, korupsi, dan hal-hal lain, bagaimana nanti kalo udah jadi pengayom masyarakat?

Jadi balik ke pertanyaan awal: perlukah mempertahankan IPDN?

Tuesday, July 24, 2007

Bubarkan IPDN

Sunday, July 15, 2007

Wasit juga manusia

Dalam piala asia, Indonesia akhirnya kalah 2-1 dalam pertandingan melawan arab.

setelah mengalami kekalahan, kubu indonesia dengan kompaknya menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai tidak adil. Bahkan, sang presiden pun memerintahkan PSSI untuk mengajukan protes ke AFP (atau apa kek namanya).

Lucu saja kejadian ini. Wasit juga manusia.

Wasit melakukan kesalahan itu wajar. yang tidak wajar adalah wasit melakukan kesalahan karena kesengajaan dikarenakan kasus suap.

tapi kalo tidak disuap, dan wasit melakukan kesalahan yang menguntungkan sebelah pihak, wajar saja hal ini terjadi.

pemain/penonton/pendukung juga mesti sportif. ketika peluit sudah dibunyikan dan wasit sudah mengeluarkan kartu kuning/merah, tidak ada yang bisa mencabutnya sepanjang pertandingan itu. Baru setelah bertanding ada banding yang bisa menggugurkan atau meringankan hukuman.

Sejak tragedi serie A liga italia yang mengakibatkan juventus terdegradasi karena suap, dan materazzi yang melakukan provokasi individu di piala dunia 2006, rasanya aku males nonton bola. kualitas-nya kayaknya berkurang.

Tuesday, July 10, 2007

Akhirnya

2 Hari kemaren saladin jalan2 ke jogja dalam rangka liburan. Kalo biasanya di jakarta adin cuman bisa jalan selangkah dua langkah, di jogja kemaren tao2 dia udah bisa jalan.

adin gak bisa lama-lama di jogja, karena mesti cepet2 ngurus paspor.

Sunday, July 01, 2007

Melly Goeslow

Sudah lama saya menggemari karya-karya melly. Sejak kapan ya? SMA kali? Sejak dia di potret.

melly juga suka berduet dengan artis-artis lain. misalnya dengan ari lasso (lagu jika dan apa artinya cinta). dua penyanyi yang sering menyanyikan lagu-nya melly adalah rossa dan kris dayanti. untuk mereka, melly sudah membuat beberapa lagu. bahkan tak jarang melly duet dengan mereka, misalnya pada lagu Cinta (duet dengan KD).

Ari Lasso barangkali patut berterima kasih kepada melly. berkat lagu jika, dia berhasil keluar dari keterpurukannya karena dipecat dari Dewa 19.

Ya, dulu memang melly suka duet dengan penyanyi2 yang memang kualitasnya bagus. tapi belakangan, dia mulai melirik beberapa penyanyi baru, misalnya duet dengan erik di lagu Ada Apa Dengan Cinta dan dengan evan di Tentang Dia.

Tentu saja sebelum duet dengan mereka, melly mengadakan audisi dahulu, sehingga terlihat kualitas suara evan dan erick memang bagus.

Tapi.. akhir2 ini melly nge-por (apa ya bahasa indonesia-nya, intinya bertaruh untuk sesuatu yang tak lazim). Melly membuat sebuah group band yang isinya orang2 yang tidak bisa menyanyi. Dengan isinya artis2 yang lebih sering menghiasi layar infotainment, melly menamakan band ini BBB (Band Bau Badan).

Tapi dasar melly, dia memang pinter dalam memilih orang dan memilih lagu untuk seseorang. Untuk Band Bau Badan itu, melly membuat lagu yang lebih banyak permainan elektronik-nya, sehingga kualitas vokal para penyanyi latar-nya tidak keliatan. Tapi begitu mereka nyanyi akustik, rusaakkkk deeeeee