Sunday, November 16, 2008
Beautiful Sunday
terakhir aku ngajak anak2 jalan2 pas njemput istri. and the best thing is: gara2 salah strategi, hp-ku ilang di taksi hahahah.
nah, lanjut mengenai kegiatan hari ini.
akhirnya, pagi2 aku ama anak istri jalan2. rute dimulai dengan mbalikin tas-nya om dedhi matalangit.
dilanjutkan nonton pameran buku di jcc. berhubung gak bawa cash gedhe2, jadi gak bisa borong buku. apalagi gak semua stand bisa bayar pake debit bca. istri beli beberapa buku buat anak2.
abis nonton pameran buku, adin mulai "Ayah.. maem..". dan ngomong itu berulang2 dengan jeda antara rengekan 1 detik. dimulailah usaha pencarian makan. akhirnya makan di somay pinggir jalan buat mengganjal perut. pesen 1 porsi buat berempat. adin ngabisin telur. kun ngabisin kentang. febby makan beberapa somay. aku sebagai penutup hehehe.
abis itu, berhubung anak2 dan bapaknya belom mo pulang, diputuskan jalan2 ke plaza indonesia, sekalian liat air mancur di bunderan HI.
nyampe plaza indonesia, langsung ke ATM, terus nyari makan yang bisa dimakan anak2. gak dapet di plaza indonesia, akhirnya kesasar ke ex. di ex makan di pizza hut.
abis itu, pulang....
istri ngajakin pulang naek busway. akhirnya deh, dari hi ke deptan naek busway.
and the good thing is: pas naek busway jurusan deptan, kami bisa duduk di depan hehehe.
thanks honey, for this beautiful Sunday
Wednesday, November 12, 2008
Ayah Pulang
Biasanya, ketika aku buka pintu depan, aku berteriak "Ayah pulaaannnggg".
Langsung, dari ruang tv, Adin dateng sambil berlari minta dipeluk.
Sementara di belakangnya, Fayakun merangkak dengan kenceng (barangkali sekenceng kalo saladin jalan cepat) sambil menangis minta digendong.
kemudian peluk2 & cium2 adin, terus gendong Alfaris. Oh iya, nggendong Fayakun-nya gak boleh bentar, minimal 30 menit. Jadi gak bisa ganti baju dulu. Minum pun sembari menggendong fayakun.
I love you, sons!
Wednesday, October 29, 2008
Sibuk
hari ini pagi2 mesti ke bank dulu deket rumah, istri langsung berangkat.
nanti malem mo ke roxy dulu
besok mungkin mo ke cibubur junction dulu pagi2 urusan kerjaan, terus ke sukabumi.
sabtu rencana mo bantuin istri di sekolahan. mungkin ngajak adin. baru minggunya mo menghabiskan waktu ama kun
Monday, October 27, 2008
Gundul
kemaren, proses penggundulan berlangsung seru. bertempat di junction, Kun digundul di pelukan ibunya.
setelah digundul, kun masih nangis.
tapi ketika dibawa ke depan kaca, tangisan kun berubah jadi ketawa.
dia ketawa ngeliat rambutnya yang gundul hahahaha.
Friday, October 24, 2008
Memasak
bukan yang instant lho... kalo mao gampang sih tinggal beli bumbu mentahnya saja.
kali ini beneran memasak. yang ada acara milih cabe, milih bawang merah, ngatur takaran garam, dll.
target buat weekend ini:
1. bakwan jagung
2. tempe mendoan
itu saja dulu.
karena tadi pagi, nasi goreng pertamaku sukses dan berhasil serta enak, walaupun kurang garam dan terlalu pedas.
Hari kedua sekolah
eh.. jam 6 adin udah mandi, jam 630 udah siap dengan tas dan baju kerennya.
ais sudah bisa digandeng pake 1 tangan. rencana besok pengen cukur gundul ais. biar tidak jadi korban jambakan abangnya.
Thursday, October 23, 2008
Adin minta sekolah
Di tengah perjalanan, adin nelpon, katanya pengen sekolah (HARI INI JUGA). Hahahaha.
Ya udah, febby langsung bilang: ya nanti dibeliin tas dulu ya?
ada yang tahu sekolah buat anak umur 2.5tahun?
sebenarnya sih pengen juga minta febby ajak adin ke sekolahnya, dan kalo ada, daftar untuk murid tamu (bahasa kerennya: murid anak bawang). tapi terlalu jauh juga dari rumah, dan gak ada yang ngawasin, secara febby juga mesti kerja.
alternatif lain sih sekolah tk deket rumah. cuman numpang maen saja. atau paling tidak nambah temen. secara karena gak ada temen, kerjaannya adin adalah "njambak" rambut adiknya.
Tuesday, October 21, 2008
Ayah.. Icutt
Adin: Ayah.. icuttt (ayah.. ikut)
me: ikut kerja?
Adin: Ya.. andi.. (iya, mandiin)
me: dimandiin ayah?
Adin: Ya
(tumben nih, padahal biasanya maunya dimandiin ibunya)
adegan mandi disensor
Selesai mandi & pake baju..
me: Adin, ayah berangkat dulu ya
Adin: Ayah.. Icutttt
me: yuk jalan2 nyari bubur ama ais
Adin: endong (gendong)
me: Adin kan bisa jalan sendiri
Adin: endong
nongkrong di pos ronda sambil nungguin fayakun makan bubur...
me: Adin, ayah ke rumah dulu ya, adin sama nenek ya
Adin: ayah.. icuttttt
me: (gendong adin, kasih ke neneknya)
Adin: huaaaa.. ayahhhh... icuuutttttt
terus aku ke kantor.. naek taksi..
di perjalanan adin nelpon
Adin: Ayah.. pulang..
me: Adin mau dibawain apa?
Adin: Ayahhh huaaaahuaaaa
Tuesday, October 14, 2008
Carrefour/Hypermart/Giant: Kapitalis Berkedok Globalisasi
Namun, kalo ke Carrefour/Hypermart/Giant untuk tujuan menjadi barang yang spesial dengan mutu yang bagus, mending ke ancol saja.. di sana ada laut
Kemaren ajah aku beli obeng ama toolkit bag. Hasilnya, dalam hitungan 1 hari dua2nya udah rusak.
Kemaren juga nyari meja ama istri, kualitas gak ada yang bagus.
kalo nyari bumbu dapur, kayaknya juga Carrefour/Hypermart/Giant bukan tujuan yang tepat. Selain harganya lebih mahal, kadang juga kualitas bukan yang bagus.
Selain itu, aku berprasangka buruk. Carrefour/Hypermart/Giant sebenarnya mempunyai data daya beli warga indonesia. Bayangkan, kalo 68% penduduk indonesia berbelanja di sana, mereka punya data2nya dong. Misalnya transaksi sehari berapa. apa saja yang paling sering dibeli ama warga indonesia. dll.
Apabila data2 itu dibawa ke negara mereka, dan ada ahli statistik dan paranormal yang menganalisis, dengan mudah mereka jajah indonesia dengan produk globalisasi gaya orde millenium.
selain itu, kalo mereka melakukan standarisasi harga, wahh.. jangan2 harga di Carrefour/Hypermart/Giant Jakarta sama ama di Carrefour/Hypermart/Giant di Jogja, atau bahkan sama seperti di singapore, apa jadinya.
bener kata husni. yang terjadi sekarang adalah globalisasi harga, lokalisasi pendapatan!
Sunday, October 05, 2008
Sunday, August 17, 2008
Hujan
oh iya, nanti sore aku ada bbq party. ada temen kantor ngundang bbq party di pasir ris. semoga hujannya sudah terang.
minggu depan juga ada bbq party di kantor. dalam rangka merayakan pindahan kantor.
Merdeka!
Saturday, August 16, 2008
Manusia Bodoh
Bermesraan selalu jadi, satu kenangan manis
Tiada yang salah, hanya aku manusia bodoh
Yang biarkan semua, ini permainkanku
berulang-ulang kali
[Reff:]
Mencoba bertahan sekuat hati,
layaknya karang yang dihempas sang ombak
Jalani hidup dalam buai belaka,
serahkan cinta tulus di dalam takdir
Tak ayal tingkah lakumu, buatku putus asa
Kadang akal sehat ini, belum cukup membendungnya
Hanya kepedihan, yang s’lalu datang menertawakanku
Engkau belahan jiwa, tega menari indah, di atas tangisanku
[Reff]
Tapi sampai, kapankah kuharus,
menanggungnya, kutukan cinta ini
[Bridge:]
Semua kisah, pasti ada akhir, yang harus dilalui
Begitu juga, akhir kisah ini, yakinku indah…
[Reff]
Tapi sampai, kapankah ku harus
Menanggungnya, kutukan cinta ini,
bersemayam dalam kalbu
Apa Artinya Cinta
Kemudian engkau hadir
Laksana kerdil ku memeluk
Lihat aku lebih dalam
Di matamu ku melihat
Ada cinta yang tersirat
Sirami hati merebak
Barangkali aku salah
Ku terdiam bukan bisu
Tahu engkau besar malu
Tutupi rasa gelisah
Biar saja waktu nanti
Yang menikmati kisah ini
Bersamamu aku senang
Belum juga kah kau menyadarinya
Akulah yang pantas untuk kau cintai
Di bawah langit biru aku bersumpah
Diriku tanpamu apa artinya cinta
Arti cinta ini sudah menelan waktuku
Siang malam hanya untuk pikirkan engkau
Sejuta kali aku berani bersumpah
Diriku tanpamu apa artinya cinta
Biar saja waktu nanti
Yang menikmati kisah ini
Bersamamu aku senang
Belum juga kah kau menyadarinya
Akulah yang pantas untuk kau cintai
Di bawah langit biru aku bersumpah
Diriku tanpamu apa artinya cinta
Ingin Mencintai dan Dicintai
Aku sedang rindu pada malam ku bersamamu
Kalbuku mengerang norma-norma hilang
Yang ada hanya rindu
Aku tak bisa jelaskan mengapa bisa begini
Aku slalu terdengar suara-suara yang merayu
Rangkaikan hatiku bersamamu
Di malam ini
Ku ingin
Reff:
Aku hanya ingin mencintai
Aku hanya ingin dicintai
Walaupun banyak yang menentangku
Ku hanya ingin bahagia
Friday, August 15, 2008
Siklus Hidup
ya itu lah hidup.
jatuh itu biasa. yang luar biasa adalah bagaimana kita bangkit dari jauh.
dan sekarang aku ada di dasar roda itu. dan mencoba untuk bangkit.
Berpikir Ketika Meninggal
Hidup mati seseorang itu hanya Allah yang tahu. Kita tidak tahu kapan akan meninggal. 1000 tahun lagi? 1 detik lagi? Wallahu Alam.
the good thing of thinking of death is: kita jadi lebih dekat sama Allah.
aku jadi inget pelajaran SD.
marilah kita beribadah, seolah2 kita akan mati nanti.
dan marilah kita bergiat-giat membangun bangsa, seolah2 kita hidup 1000 tahun lagi.
Thursday, August 14, 2008
Hidup
Ya, aku ada keyakinan bahwa semua ini sudah digariskan oleh Allah.
pun kalo ada sesuatu yang menurut kita gak bagus (kecopetan di jalan, berantem ama istri, marah2 ke anak), pasti ada hikmah di balik semua itu. Tidak mungkin Allah memberi sesuatu yang tidak baik ke hambanya. Semua yang dari Allah itu adalah yang baik2.
Kadang juga aku berpikir, kenapa sih hidupku ini begitu apes.
kenapa sih apa yang selama ini aku yakini (not in term of religion), ternyata tidak seperti itu kenyataanya.
Kadang, aku mencoba untuk melihat hikmah di balik semua peringatan dari Allah.
dan kadang juga, perasaan ataupun emosi menutup mata hati-ku untuk melihat maksud Allah dari peringatan ini.
Dulu hatiku sangat keras. ego-ku sangat tinggi. menangis atau meratapi kesedihan pun tidak pernah.
namun, akhir2 ini, ketika sholat, aku sering menangis. entah kenapa?!
Dulu pernah juga, ada wawancara di Sony, hari itu juga hatiku sangat kacau. untung buat aku wawancara itu cuman formalitas. even they offered me >>5k, I will reject.
setelah wawancara, dengan hati yang sangat kacau, akhirnya aku menemukan masjid. sholat ashar, ngaji bentar, sholat maghrib... Alhamdulillah hati sedikit tenang.
Aku baca juga di blog-nya pak armein. manusia itu makhluk yg cerdas. jangan sampai manusia dikendalikan emosi. tapi manusia-lah yang mengendalikan emosi. emosi itu seperti angin/api. dalam jumlah yang kecil (cinta, sebal, dll) dia sangat berguna, tapi dalam jumlah yang besar (emosi yang meledak2, gila, dll) dia menjadi berbahaya.
banyak cerita tentang hidup ini. berkas HTML berukuran 100KB tidak akan cukup untuk menceritakan 1 menit tentang hidup.
Menghitung Hari
aku kangan banget ama adin dan kun.
jujur saja, di jakarta, aku lebih banyak maen ama adin. bukannya pilih kasih anak (aku mencoba adil untuk adin dan kun), tetapi karena kun masih kecil, dan aku masih belom berani berbuat banyak ama kun. mandiin kun ajah aku belom berani.
tetapi sekarang kun sudah gedhe. InsyaAllah kalo pagi aku bisa mandiin duo adin dan kun. nanti mo belajar dulu mandiin kun.
pengen juga ngajak adin renang hari jumat ato sabtu. kebetulan hari jumat sabtu ibu-nya anak2 ada training di sekolah. kata temenku sih renang yg enak tuh (buat anak2) di margonda. tapi berhubung udah deket2 puasa, kemungkinan kolam renangnya rame buat acara padusan. jadi paling mungkin sih kalo mo ngajak renang hari jumat.
sebetulnya sabtunya pengen ngajakain anak2 dan ibunya jalan2 ke bandung ato bogor. eh ibunya anak2 ada training di sekolahan. kmaren sih pengennya ke bandung sekalian nyari baju lebaran. lumayan kan kalo belinya sekarang, jadi bisa diatur beli buat siapa saja, dan kalo kurang nanti bisa beli lagi pas puasa. tapi ibunya anak2 lebih pengen ke bogor. however, due to her training, this trip will be canceled.
puasa ini aku pengen lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. aku bukan hamba Allah yang taat. sholat saja sering bolong2. apalagi di sini agak susah nyari tempat sholat. kalo dulu di heeren sih masjid al falah begitu dekat. di burlington square ini agak jauh.
ya, tepat 14 hari lagi aku kerja di singapore. semoga urusan pajak cepet2 beres.
salam hangat dari ang mo kio, singapore
Sunday, August 10, 2008
Denting
sedarkan diriku dari lamunan panjang
tak terasa malam kini semakin larut
ku masih terjaga..
sayang kau di mana aku ingin bersama
aku butuh semua untuk tepiskan rindu
mungkinkah kau di sana merasa yang sama
seperti diriku di malam ini…
rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini
kita menari dalam rindu yang indah
sepi ku rasa hatiku saat ini oh sayangku
jika kau di sini aku tenang ..
Wednesday, August 06, 2008
Sayang Adik
pas hari terakhir adin nginep di rs, akhirnya rame2 ke rs sama adiknya juga. sekalian njemput adin.
begitu liat adiknya, adin kayaknya kangen bangettt ama adiknya. adiknya dipeluk cium berkali2.
tapi teteeuuup.. pas di rumah, "cengeeerrrrr..... huaaaa" adiknya nangis karena digigit saladin
Tuesday, August 05, 2008
Saladin dan Fayakun
fajri: thanks ya
fajri: thanks for taking care anak2
febz: udha pada 'nakal2'
fajri: :)
fajri: md-ku aneh..
fajri: gmn anak2?
fajri: nakal-nya dah nambah apa aja?
febz: udah bisa bercanda
febz: dan suka nungguin ibunya pulang br pada tidur
fajri: hahhahha
fajri: terus apalagi?
fajri: aku ngebayangin kalo fayakun udah segedhe saladin
fajri: hahahaha
febz: fayakun mah bakalan lebih galak
fajri: iya
fajri: saladin yg kalem..
febz: bandel deh
febz: saladin mah dipelototin aja skrg lgs matanya mo nangis
fajri: :)
febz: udah gt sering berebutan nonton dvd
fajri: berebut gmn?
febz: klo di stel adin lgs ngehalang2in kun buat liat tv-nya
fajri: terus?
febz: yaa gt
febz: my baby boys tau2 udah gede ajah
Saturday, August 02, 2008
lelucon garing
lokasi: jombang
ps: rumah-nya ryan di jombang :)
2. dijual, tanah.. luas: 1000m2, harga: 100rb/meter.
lokasi: jakarta
ps: ukuran tanah = 1m x 1000 m
Thursday, July 31, 2008
Saladin udah bisa ngobrol di telepon
ibunya anak2: haiii.. lagi di warnet nih
me: kenapa?
ibunya anak2:
....
10 menit kemudian
ibunya anak2: pulang dulu ya, udah ditelpon saladin
me: hahahahah
akhir2 ini, kalo lagi nelpon ibunya anak2, kadang malah ngobrol ama adin.
http://fajri.freebsd.or.id/index.php/2008/01/21/tomorrow-is-holiday/
*gak bisa tidur.. kangen febby dan anak2*
Fayakun sudah bisa merangkak
Fayakun udah gedhe. nanti kalo aku pulang, kayaknya aku udah berani mandiin fayakun. selama ini aku belom pernah mandiin fayakun karena belom berani heheheh.
Tuesday, July 15, 2008
Targetku tahun 2008
tapi biasanya, aku selalu pasang target di tahun baru. alasannya sederhana, biar gampang nginget-nya.
tahun 2008 ini aku punya 2 target:
1. tinggal bersama keluarga
2. lulus ccie lab
berikut progress kedua targetku:
1. InsyaAllah, kemungkinan sejak september aku akan tinggal bersama keluargaku.
tiap malem bisa nge-cup kening febby. bisa ndongengin saladin dan fayakun.
bisa juga maen bola ama si duo itu.
paginya bisa sholat subuh ama febby jamaah. mandiin adin dan kun. terus berangkat bareng febby.
2. buat ccie lab, duit udah terkumpul. lab dan workbook juga udah ada.
sudah nyelesaiin 10 lab di IEWB. cuman karena akhir2 sibuk, jadi cuti bentar belajarnya.
target awal sih ujiannya agustus. tapi kayaknya mo dipostpone ke desember.
Tuesday, July 08, 2008
Semoga lekas sembuh, nak!
akhirnya disarankan untuk rawat inap.
Semoga lekas sembuh, Nak! Ayah di sini mendoakan-mu selalu.
Besok ayah pulang, ayah akan jagain kamu, bersama ibu.
Saturday, June 07, 2008
Cerita Dari Masa Lalu
harry potter: eh, kata dumbledore, kamu dulu pernah bermasalah ama Hermione?
me: lho, dumbledore tao dari mana? perasaan aku cuman cerita ke lily potter. dumbledore tao dari sisi aku ato sisi hermione?
harry potter: dari sisi hermione. kata dumbledore, hermione dulu sering nyepelein kamu.
me: hahahah.
terus aku nelpon harry potter. lumayan buat mengenang masa lalu serta mendengarkan suara si harry potter yang biasanya cuman bertukar huruf di messenger.
Saturday, May 24, 2008
Naikkan Saja Harga BBM-nya!!
Subsidi itu akan membebani APBN, disamping besaran subsidi itu juga terpengaruh harga pasar. Semakin gedhe selisih harga minyak di pasar dan asumsi harga minyak di APBN, semakin besar beban yang ditanggung APBN.
Menurut saya, biarkan saja harga BBM mengikuti harga pasar dunia. Kalo perlu tiap bulan (atau tiap minggu, atau tiap hari) harga BBM direvisi (bisa naik, bisa juga turun).
Dengan cara ini, pemerintah bisa mendapatkan:
1. APBN tidak akan dibebani oleh subsidi yang sangat besar, yang nilainya tergantung pasar dunia dunia, serta tidak ada manfaatnya secara langsung ke masyarakat.
2. Subsidi APBN untuk BBM bisa dialihkan ke subsidi lainnya, yang lebih terasa (misalnya SD gratis tis tis), atau untuk pembangunan infrastruktur.
Tentu saja pelepasan harga BBM mengikuti harga pasar dunia bisa berakitbat tidak terkontrolnya harga kebutuhan pokok di tingkat masyarakat.
Pemerintah bisa saja mengatasinya misalnya dengan cara:
1. subsidi BBM hanyak untuk kendaraan umum serta truk pengangkut kebutuhan pokok
2. subsidi harus dikontrol sehingga tidak ada korupsi
Andai pemerintah tetap saja men-subsidi BBM, masalah ini akan muncul lagi tahun depan, tahun depannya lagi, dan seterusnya.
Sunday, April 13, 2008
Kapolda Jabar Susno Duadji
Berita di Pikiran Rakyat.
Kapolda Jabar Irjen Pol. Susno Duadji,
"Jangan Pernah setori Saya"![]()
RABU (30/1) lalu, Kapolda Jabar Irjen Pol. Drs. Susno Duadji, S.H., M.Sc., mengumpulkan seluruh perwira di Satuan Lalu Lintas mulai tingkat polres hingga polda. Para perwira Satlantas itu datang ke Mapolda Jabar sejak pagi karena diperintahkan demikian. Pertemuan itu baru dimulai pukul 16.00 WIB.
Dalam rapat itu, kapolda hanya berbicara tidak lebih dari 10 menit. Meski dilontarkan dengan santai, tetapi isi perintahnya "galak" dan "menyentak". Saking "galaknya", anggota Satlantas harus ditanya dua kali tentang kesiapan mereka menjalani perintah tersebut.
Isi perintah itu ialah tidak ada lagi pungli di Satlantas, baik di lapangan (tilang) maupun di kantor (pelayanan SIM, STNK, BPKB, dan lainnya). "Tidak perlu ada lagi setoran-setoran. Tidak perlu ingin kaya. Dari gaji sudah cukup. Kalau ingin kaya jangan jadi polisi, tetapi pengusaha. Ingat, kita ini pelayan masyarakat. Bukan sebaliknya, malah ingin dilayani," tutur pria kelahiran Pagaralam, Sumatera Selatan itu.
Pada akhir acara, seluruh perwira Satlantas yang hadir, mulai dari pangkat AKP hingga Kombespol, diminta menandatangani pakta kesepakatan bersama. Isi kesepakatan itu pada intinya ialah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.
Susno memberi waktu tujuh hari bagi anggotanya untuk berbenah, menyiapkan, dan membersihkan diri dari pungli. "Kalau minggu depan masih ada yang nakal, saatnya main copot-copotan jabatan," kata suami dari Ny. Herawati itu.
Pernyataan Susno itu menyiratkan, selama ini ada praktik pungli di lingkungan kepolisian. Hasil pungli, secara terorganisasi, mengalir ke pimpinan teratas. Genderang perang melawan pungli yang ditabuh Susno tidak lepas dari perjalanan hidupnya sejak lahir hingga menjabat Wakil Kepala PPATK (Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan). PPATK adalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menggiring para koruptor ke jeruji besi.
Berikut petikan wawancara wartawan "PR" Satrya Graha dan Dedy Suhaeri dengan pria yang telah berkeliling ke-90 negara lebih untuk belajar menguak korupsi.
Apa yang membuat Anda begitu antusias memberantas pungli atau korupsi?
Saya anak ke-2 dari 8 bersaudara. Ayah saya, Pak Duadji, bekerja sebagai seorang supir. Ibu saya, Siti Amah pedagang kecil-kecilan. Terbayang ’kan betapa sulitnya membiayai 8 anak dengan penghasilan yang pas-pasan. Oleh karena itu, saat lulus SMA saya memilih ke Akpol karena gratis.
Nah, waktu sekolah, kira-kira SMP, saya punya banyak teman. Beberapa di antaranya dari kalangan orang kaya, seperti anak pejabat. Sepertinya, enak sekali mereka ya, bisa beli ini-itu dari uang rakyat. Sejak itulah, terpatri di benak saya, ada yang tidak benar di negara ini dengan kemakmuran yang dimiliki oleh para pejabat. Maka, saya sangat bersyukur bisa berperan memberantas korupsi saat mengabdi di PPATK. Itulah tugas saya yang paling berkesan selama ini karena bisa menjebloskan menteri, mantan menteri, dan direktur BUMN, yang memakan uang rakyat. Ada kepuasan batin.
Pengalaman di PPATK itukah yang membuat Anda menabuh genderang perang melawan pungli saat masuk ke Polda Jabar?
Seperti itulah. Akan tetapi, harusnya diubah, bukan pungli. Kalau pungli, terkesan perbuatan itu ketercelaannya kecil. Yang benar adalah korupsi. Pungli adalah korupsi. Mengapa korupsi yang saya usung? Karena sejak zaman Majapahit dulu, korupsi itu salah. Apalagi, jika aparat hukum yang korup. Bagaimana kita, sebagai aparat hukum, bisa memberantas korupsi kalau kitanya sendiri korupsi.
Oleh karena itu, sebagai tahap awal, saya "bersihkan" dulu di dalam, baru membersihkan yang di luar. Bagaimana saya mau menangkap bupati, direktur, dan lain-lain kalau di dalamnya belum bersih dari korupsi. Kalau aparatnya korupsi, tamatlah republik ini.
Tahap awalnya biasa saja. Umumkan, lalu periksa ke atasan tertingginya, yaitu saya, selanjutnya keluarga saya. Setelah itu pejabat-pejabat di Polda. Baru kemudian ke kapolwil, kapolres, dan seterusnya.
Kenapa harus dimulai dari saya. Karena saya pimpinan tertinggi di Polda Jabar ini. Ingat, memberantas korupsi bukan dimulai dari polisi yang bertugas di jalan raya. Kalau di pemerintah, bukan dari tukang ketik, atau petugas kecamatan yang melayani pembuatan akte kelahiran. Akan tetapi, dimulai dari pimpinan tertinggi di kantor itu.
Artinya, saya sebagai pimpinan jangan korupsi. Bentuknya macam-macam, seperti mendapat setoran dari bawahan, setoran dari pengusaha-pengusaha, mengambil jatah bensin bawahan, atau mengambil anggaran anggota saya. Oleh karena itu, saya tidak akan minta duit dari dirlantas, direskrim, atau kapolwil. Tidak juga mengambil anggaran mereka, atau uang bensin mereka.
Jadi, kalau di provinsi, misalnya, ada korupsi, yang salah bukan karyawannya, tetapi gubernurnya. Memberantasnya bagaimana? Mudah saja. Tinggal copot saja orang tertinggi di instansi itu.
Untuk program "bersih-bersih" itu, kira-kira Anda punya target sampai kapan?
Secepatnya. Ya, dua-tiga bulan. Kalau tidak segera, bagaimana kita menunjukkan kinerja kepada rakyat. Kita tidak perlu malu dan takut nama kita jatuh kalau bersih-bersih dari korupsi di dalam. Kita tidak akan jatuh merek dengan menangkap seorang kolonel polisi atau polisi berbintang yang korupsi. Kalau perlu, tulis gede-gede itu di koran.
Dan, anggota saya yang ketahuan korupsi, akan saya pecat. Jika memang saya harus kehabisan anggota saya di Polda Jabar karena semuanya saya pecat gara-gara korupsi, kenapa tidak. Apa yang harus ditakutkan.
Saya yakin, rakyat pasti senang kalau polisi bebas dari korupsi. Polisi itu bukan milik saya, tetapi milik rakyat. Saya justru merasa lebih tidak terhormat kalau memimpin kesatuan yang anggotanya banyak korupsi.
Berbicara soal penanganan kasus korupsi. Betulkah mengusut kasus korupsi bagaikan mengurai benang kusut. Pasalnya, para penyidik tipikor Polda Jabar mengaku kesulitan mengungkap kasus korupsi dengan alasan perlu kajian yang mendalam atas bukti-bukti sehingga memakan waktu lama?
Hahaha.... (Susno tertawa lepas). Mengusut kasus korupsi itu jauh lebih mudah ketimbang mengusut kasus pencurian jemuran. Mengungkap kasus pencurian jemuran perlu polisi yang pintar karena banyak kemungkinan pelakunya, seperti orang yang iseng, orang yang lewat, dan beberapa kemungkinan lainnya.
Kalau kasus korupsi, tidak perlu polisi yang pintar-pintar amat. Misal, uang anggaran sebuah dinas ada yang tidak sesuai. Tinggal dicari ke mana uangnya lari. Orang-orang yang terlibat juga mudah ditebak. Korupsi itu paling melibatkan bosnya, bagian keuangan, kepala projek, dan rekanan. Itu saja. Jadi, kata siapa sulit? Sulit dari mananya. Tidak ada yang sulit dalam memberantas korupsi. Kuncinya hanya satu, kemauan yang kuat. Harus diakui, itu (memberantas korupsi) memang susah karena korupsi itu nikmat. Apalagi, saat memegang sebuah jabatan.
Contohnya saja posisi kapolda. Siapa sih yang tidak mau jadi kapolda. Ibaratnya, tinggal batuk, apa yang kita inginkan langsung datang. Pertanyaannya, mau atau tidak terjerumus di dalamnya (korupsi). Kalau saya, jelas tidak. Itu hanya kenikmatan duniawi sesaat saja. Untuk apa sih duit banyak-banyak hingga tidak habis tujuh turunan. Gaji saya saja sekarang sudah besar. Mobil dikasih. Bensin gratis. Ada uang tunjangan ini-itu. Sudah lebih dari cukup. Anak-anak saya juga sudah kerja semua. Bahkan, gajinya lebih besar dari saya.
Lalu, langkah apa yang akan Anda buat agar Polda Jabar giat mengungkap kasus korupsi?
Seperti saya katakan tadi, bersih-bersih dulu di dalam. Jika sudah bersih di dalam, baru membersihkan di luar. Dan kasus korupsi akan menjadi salah satu target kami. Kami akan genjot pengungkapan kasus korupsi biar Jabar bergetar.
Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan PPATK untuk mengusut kasus-kasus korupsi di Jabar yang melibatkan pejabat publik. PPATK pasti mau membantu asalkan anggota saya bersih dan bisa dipercaya. Kita juga bisa diberi kasus-kasus. Kalau tidak bersih dan tetap "bermain" bagaimana bisa dipercaya. Kalau orang sudah percaya sama kita, maka banyak kasus yang masuk.
Akan tetapi, bukan karena basic saya di korupsi sehingga korupsi digenjot. Kasus lainnya juga dikerjakan. Dan, untuk itu harus tertib administrasi, salah satunya dengan membuat sistem pelaporan perkara berbasis IT yang terintegrasi dari polsek hingga ke polda. Untuk apa? Agar kita tahu setiap ada perkara yang masuk.
Jadi, alangkah bodohnya seorang kapolda jika tidak mengetahui jumlah perkara di jajarannya. Kalau jumlahnya saja tidak tahu, bagaimana tahu isi perkaranya. Dalam sistem pelaporan perkara tersebut, nantinya ada klasifikasi perkara. Perkara mana yang porsinya polda, polwil, polres, dan polsek. Untuk polda, misalnya kasus teror dan korupsi. Soal lapor boleh di mana saja.
Kita juga harus mempertanggungjawabkan hal itu ke pelapor dengan mengirim surat kepada pelapor bahwa kasusnya ditangani oleh penyidik ini, ini, dan ini. Kemajuannya dilaporkan secara berkala. Ini akan menjadi standar penilaian untuk penyidik. Dan kapolda mengetahui semua ini karena sistemnya ada sehingga tidak pabaliut. Saya paling tidak suka yang pabaliut-pabaliut. Mungkin, bagi sebagian orang, pabaliut itu enak karena sesuatu yang tidak tertib administrasi itu paling enak untuk diselewengkan. Benar tidak?
Langkah Anda memberantas pungli dan korupsi di tubuh Polda Jabar kemungkinan akan memberi efek pada pengungkapan kasus dengan alasan anggaran yang minim. Menurut Anda?
Kalau kita pandang minim, pasti minim terus. Kapan cukupnya. Kalau anggaran sudah habis, jangan dipaksakan memeras orang untuk menyidik. Mencari klien yang kehilangan barang di sini, memeras di tempat lain. Siapa yang suruh? Bilang saja sama rakyat, anggaran kita sudah habis untuk menyidik. Kita tidak perlu sok pahlawan.
Perilaku memeras atau menerima setoran itu zaman jahiliah. Tidak perlu ada lagi anggota setor ke kasat lantas atau kasat serse, lalu kasat serse setor ke kapolres, dan kapolres setor ke kapolwil untuk melayani kapolda. Jangan pernah setori saya. Lingkaran setan itu saya putus agar tidak ada lagi sistem setoran.
Bukan zamannya lagi seorang kapolsek, kapolres atau kapolwil bangga karena mampu membangun kantornya dengan megah. Dari mana duitnya kalau bukan dari setoran orang-orang yang takut ditangkap, seperti pengusaha judi, dan penyelundupan. Tidak mungkin dari gaji, wong gajinya hanya Rp 5-6 juta.
Menurut saya, anggota yang melakukan itu hanya satu alasannya, ingin kaya. Kalau ingin kaya, jangan jadi polisi, tetapi jadilah pengusaha.
Sikap Anda tersebut kemungkinan memunculkan pro dan kontra di lingkungan kepolisian?
Lho, kenapa harus jadi pro dan kontra. Peraturannya sudah jelas mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh. Korupsi jelas-jelas dilarang dan ancamannya bisa dipecat. Jadi, tidak perlu diperdebatkan. Titik.
Bagi saya, siapa yang menjadi pemimpin harus mau mengorbankan kenikmatan dan kepuasan semu. Nikmat dengan pelayanan, dengan sanjungan, serta nikmat dengan pujian palsu. Malu dong bintang dua jalan petantang-petenteng, tetapi anak buah yang dipimpinnya korupsi dan memberikan pelayanan tidak sesuai dengan standar. Malu juga dong kita lewat seenaknya pakai nguing-nguing (pengawalan), sementara rakyat macet. Itu juga korupsi.
Polisi yang korup sama saja dengan melacurkan diri. Jadi, kalau saya korup dengan menerima setoran-setoran tidak jelas, apa bedanya saya dengan pelacur. ***
Dan Pak Armein sudah membuktikannya
Hormat kepada Irjen Pol Susno Duadji Kapolda Jawa Barat
April 9, 2008 in Uncategorized
Sebulan lalu saya mengurus perpanjangan SIM di Polwiltabes Bandung Jl Merdeka. Saat itu saya melihat sendiri perubahan yang terjadi, berkat gebrakan Bapak Irjen Pol Susno Duadji, Kapolda Jawa Barat. Polwiltabes jadi bersih dari calo! Bangga dan hormat hati saya kepada beliau dan jajarannya.
Saat kami ke Subang sebulan lalu saya menyadari SIM saya sudah kadaluarsa. Kadaluarsa 6 bulan! Wah. Untung kalau kadaluarsa belum satu tahun, masih bisa diperpanjang biasa.
Senin nya langsung saya pergi ke Kantor Polisi. Saya dengar ada layanan SIM Keliling, yang bisa cepat. Ternyata saya terlambat. Jam 10 mulai, jam 12 tutup.
Jadi besoknya saya buru lagi SIM keliling. Kali ini di Jl Ahmad Yani. Wah sudah banyak orang. Ternyata perlu copy KTP dan SIM. Setelah lari-lari mengcopy, balik lagi ke mobil SIM keliling, polisi minta maaf. Sudah terlalu banyak orang, jhadi form habis. Yah, saya kecewa. Tapi ternyata bukan jodoh saya, karena SIM saya B1 dan C. SIM keliling hanya untuk SIM A dan C. Saya harus ke Polwiltabes nih.
Rabu pagi saya datang ke Polwiltabes. Lho kok sepi? Saya datang ke polisi jaga. Biasanya mereka menyambut sambil menawarkan jasa. Kali ini dengan senyum ramah, si polisi menunjukkan prosedur resmi. Saya harus mengurus berkas dan kesehatan dulu. Saya kemudian pergi ke loket, wah sudah terlalu banyak orang. Balik lagi jumat, karena Rabu ada rapat penting dan Kamis rasanya harus ke Jakarta.
Jumat saya datang ke loket, berkas saya harus dicari. Akhirnya keluar, dan kemudian pergi ke tempat tes kesehatan. Waduh yang antri banyak sekali. Akhirnya saya tinggal.
Sabtu saya balik kembali. Ternyata saya salah, kalau SIM B bisa langsung diperiksa, tidak perlu antri lama. Periksa kesehatan lancar. OK, saya lari kebali ke tempat test nyetir. Nah ini susah untuk lulus. Kita menggunakan simulasi komputer. Sopir kawakan pun tidak dijamin lancar. Tapi saya sekali coba langsung lulus (agak dibantu polisi dengan teriakan aba-abanya hehehe). Dapatlah tanda lulus test nyetir dan kesehatan. Tapi sudah sore. Semua loket tutup. Senin saja.
Senin saya bayar asuransi, dan biaya pembuatan SIM, harus tunggu lama sampai dipanggil karena SIM B1 butuh pengesahan langsung dari saeorang atasan. Setelah itu saya pergi ke ruang test untuk mengisi form detail yang akan muncul di SIM. Dan kemudian pergi ke loket foto. Setelah foto dan tandatangan, tunggu sebentar, voila.. SIM B1 dan C keluar. Masih panas dari pencetakan.
OK ini cerita panjang dan membosankan.
Tapi suatu hal saya mau bilang: tidak ada calo! Polisi tertib, ramah, sangat membantu, dan bersih!
Saya mengorbankan waktu dan emosi banyak sekali. Rapat-rapat di-cancel. Karena urusan ini. Tapi melihat rasa hormat dan pelayanan kembali ke Kantor Polisi, saya rela. Saya ikhlas.
Tentu proses bisa dipercepat, disederhanakan. Tapi itu soal nanti. Yang penting, pulang dari Polwiltabes, saya bersyukur kantor polisi bukan lagi sarang penjahat. Saya berubah menjadi hormat dan bangga sekali punya polisi seperti ini.
Dan saya dengar, ini semua berkat keberanian Irjen Pol Susno Duadji menegakkan kewibawaan polisi.
Mari kita dukung. In meantime, pak Jenderal, ….salam dan hormat saya…
Monday, April 07, 2008
Roy Suryo adalah Pembaca Blog yang Aktif
Dalam wawancaranya dengan Enda, OkeZone menuliskan:
"Saya hanya kurang setuju dengan image blogger yang dicap negatif olehnya, bahkan dikutip di beberapa media. Tadi pagi sempat saya tanyakan, tapi jawabannya cukup mengherankan. Mas Roy bilang, 'Saya mencap blogger negatif karena saya nggak kenal mereka,'" kisah Enda kepada okezone, Senin (7/4/2008).Kok saya agak dejavu ya. Kemaren di id-gmail, aku posting hal serupa, yang dikutip Riri,
Menurut Fajri beda blogger negatif dan blogger positif:Pasti semalem atau tadi pagi Roy Suryo baca blog-nya Riri.. Hayooo ngaakkuuuuu!!!blogger negatif adalah blogger yang blog-nya: (salah satu poin)
- ada link ke blog-nya enda, priyadi, atau eko
- ada postingan di blog tersebut yang menyatakan ketidaksetujuannya sama roy suryo
- blogger yang tidak dikenal roy suryo
Sunday, April 06, 2008
Say NO to MURI
Entah kenapa, akhir2 ini aku ngerasa Muri menjadi sebuah lembaga yang mengobral gelar-gelar untuk kepentingan publikasi tertentu. Bahkan hal-hal tidak penting pun bisa jadi gelar.
Contohnya, tahun 2007 Muri memberikan penghargaan kepada IPDN sebagai "Pemrakarsa dan Penyelenggara Penulisan Pernyataan Sikap Moral pada Kain Terpanjang". Penting gak sih penghargaan itu? atau sekedar sarana publikasi tertentu. (ps: sayangnya Muri lupa memberi penghargaan kepada IPDN sebagai "pelanggar gerakan moral tercepat", karena beberapa saat setelah gerakan moral tersebut, ada kekerasan lagi di IPDN).
Contoh lainnya, baru2 ini Muri memberikan penghargaan kepada Partai RepublikaN sebagai partai dengan pendiri terbanyak. Memang penting gitu? Tidak perlu effort yang banyak untuk mengalahkan rekor tersebut.
Penghargaan2 tidak penting tersebut buat aku malah memberikan kesan bahwa Muri adalah lembaga yang hobi memberikan penghargaan2 atas rekor tidak penting.
Say NO to MURI!!!
Salam hangat dari Jogja,
Blogger Negatif.
Monday, March 17, 2008
Megawati oh Megawati
sejak tidak menjadi presiden, tindak tanduk-nya mulai menunjukkan bahwa beliau memang tidak cocok untuk dipilih lagi jadi presiden, diantaranya:
1. ketika pengalihan kekuasaan ke SBY, beliau nyuekin SBY. serah terima jabatan pun tak ada.
2. dalam berbagai kesempatan, beliau selalu mengkritik pemerintah, seolah2 apa yang dia perbuat dulu lebih baik daripada pemerintah yang sekarang.
3. beliau sekarang sibuk kampanye ke daerah-daerah. tiap kali kampanye, beliau selalu bilang "ini bukan kampanye terselubung kok". ya terang ajah, yang beliau lakukan kan "kampanya terang-terangan".
4. menyamakan diri dengan nabi? oh my gosh.