Sunday, March 06, 2005

Penghapusan Fiskal - Salah satu mimpi warga negara di negeri aneh ini

Saya hidup di negara yang aneh. Yach.. Negara ini sungguh aneh. Negara aneh ini dipimpin oleh orang-orang aneh dengan kebijakan-kebijakan aneh. Pejabat di negeri aneh ini memiliki kebiasaan-kebiasaan aneh, yaitu menciptakan mimpi-mimpi aneh di kalangan warga negara-nya.

Mimpi-mimpi yang dilakoni oleh para pejabat di negeri aneh ini kadang mimpi buruk, kadang pula mimpi baek dengan realisasi yang buruk. Beberapa waktu yang lalu pejabat di negeri ini menebar mimpi buruk dengan mengatakan bahwa harga BBM akan segera naik. Masalahnya, bunga mimpi tersebut tidak segera bangun. Bahkan, ketika terbuai dalam mimpinya, pejabat tersebut menggigau : kalau rakyat tidak mampu beli LPG, jangan pake LPG. Tentunya mimpi pejabat yang tak kunjung bangun itu menimpulkan tanda tanya di kalangan rakyat kecil. Akibatnya, terjadi ketidakpastian ekonomi. Rakyat membutuhkan barang, sehingga pengusaha menimbun barang sampai harga bbm naek. Diperlukan seorang begawan bernama Kwik Kian Gie untuk membangunkan pejabat tersebut. Akhirnya, 1 Maret 2005, harga BBM mulai naik.

Tidak.. bukan masalah BBM yang ingin aku bahas.

Pejabat aneh yang laen mengatakan bahwa fiskal akan dihapus medio Maret 2005. Tetapi menjelang maret 2005, pejabat-pejabat aneh yang laen mengatakan : "fiskal jangan dihapus, karena itu digunakan untuk subsidi pariwisata". Selain itu, pejabat negeri ini juga mengatakan bahwa pemerintah tidak akan membebaskan fiskal sampai perekonomian dinilai cukup makmur.

Ah.. kayaknya pejabat di negara ini emang tidak tahu (atau pura-pura tidak tahu?) bahwa subsidi ibarat korupsi, penyelewengan anggaran, penggemukan orang kaya, pemiskinan orang miskin. subsidi pariwisata ? bah.. dengan disubsidi aja, hanya Bali yang bener2 serius mengembangkan pariwisata. Jogja ? Kaliurang, Parang tritis, Samas, dll aja kotor. Bandung ? Dari Paris van Java berubah menjadi kota factory outlet. Gmana mao serius di pariwisata ? Mana hasil subsidi pariwisata-nya ?

Perekonomian dinilai cukup makmur? Kapan ? ah.. Lama-lama pejabat negeri ini jadi mirip Pak Raden yang selalu bermain kata-kata, atau kalopun bermain angka, sumber angkanya tidak jelas. Mungkin kalo pemerintah bilang : Pemerintah tidak akan membebaskan fiskal sampai pendapatan perkapita US$1500 per tahun. Itu baru masuk akal. Kalo : sampai perekonomian dinilai cukup makmur, wah.. bisa 1000 tahun lamanya tuh.. (jadi inget lagunya jikustik)

Apa sih pengennya penguasa di negeri ini ? Ah.. mungkin pemerintah hanya tidak ingin melihat rakyatnya bergembira, tidak ingin rakyatnya pergi ke Singapure hanya untuk shopping, tidak ingin rakyatnya pergi ke Malaysia hanya untuk pijat syaraf, tidak ingin rakyatnya pergi ke Thailand hanya untuk menikmati lokalisasi di Thailand, tidak ingin....

Kalo pengen rakyatnya tidak berpaling hati ke negara laen, serius dong ngurusin negara yang kononnya indah ini dong.. Masak lagu-lagu yang diajarkan pas SD hanya menjadi mimpi ketika udah gedhe.

Bangun dong !!!

1 comment:

Anonymous said...

setuju banget, kl fiskal di hapuskan....sangat setuju...!
lam kenal -nelfa-
http://nelfa.blogdrive.com