Friday, December 07, 2007

Kamar Mandi Baru

Baru-baru ini kamar mandi di kantorku direnovasi.
Beberapa fasilitas tambahan di kamar
  • Lebih banyak kaca, membuat narsis menjadi lebih terfasilitasi
  • Sensor lampu otomatis, jadi kalo gak ada orang di kamar mandi, lampu mati.
  • (untung) gak ada kameranya
  • Alat pewangi otomatis yang nyala kalo ada yang b*k*r, atau sekedar k*nt*t
  • Dan masih banyak lagi
(ini postingan gak penting)

Sunday, December 02, 2007

bagai larry page tidak bisa mengakses google

Pernahkah kamu membayangkan, internet serasa di ruang sebelah, tapi kamu tidak boleh mengakses? Ato serasa duit di bank ada 1 trilun, tapi buat makan pun tak ada duit?

Monday, October 29, 2007

Di Pinggir Jalan

Desiree adalah mahasiswi Elektro ITB angkatan 2001. Dia ini sangat sangat sangat pintar. Selisih antara IPK-nya Desiree dan IPK-ku ajah lebih dari 1. Di hampir semua mata kuliah yang dia ikuti, nilai A selalu keluar di transkip. Pokoknya pinter banget deh. Desiree adalah adik kelasku di Biomedik ITB.

Bocoran: kalo gak salah, IPK-nya desiree > 3.8.

Pram adalah mahasiswa Elektro ITB angkatan 1998. Ybs adalah ketua MPA (MRR-nya HME ITB). Pram juga orang yang sangat pinter. IPK-nya > 3.9.


Hari ini, tidak sengaja, aku bertemu kedua orang tersebut di jalan. Jam 2 setelah makan siang ketemu Desiree di lampu merah. Ngobrol2 bentar, ternyata Desiree cuman numpang lewat. Ya udah, janjian ajah malemnya buat makan malam bareng, mumpung pesawatnya Desiree malam banget.

4 Jam kemudian, dalam perjalanan menuju tempat pertemuan dengan Desiree, sekitar 100 meter dari tempat aku ketemu Desiree siang tadi, aku berpapasan dengan Pram. Untung aku masih bisa mengenalinya, walaupun kayaknya dia tidak mengenali aku hahahaha. Basa-basi bentar, terus cabut.

Barangkali ini pertanda, bahwa hari ini, kalo aku mutusin kuliah lagi, IPK-ku adalah rata-rata antara IPK-nya Desiree dan IPK-nya Pram. Hahahahah. *ngimpi kaliii yeeee*

Untung tidak ketemu Nugroho Hananto Putrujudo aka Edo Caligula. Kalo tidak, peruntunganku hari ini hilang, dan mesti lulus pada jatah waktu maksima.

Saturday, October 27, 2007

FISKAL = Ajang Korupsi

Melihat berita di bawah ini, yang pejabatnya pun tidak mengetahui aturan yang ada, rasanya tidak dihapuskannya fiskal adalah karena fiskal adalah bancakan korupsi.


Potensi Kehilangan Fiskal Rp1 T, Darmin Nasution Siap Temui DPR Cetak E-mail

JAKARTA - Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengaku siap memberi penjelasan kepada anggota Komisi XI DPR terkait potensi hilangnya pajak perjalanan luar negeri sebesar Rp1 triliun. Akan dijelaskan perbedaan metode pencatatan penumpang, dan kenapa data Ditjen Pajak lebih besar dari Angkasa Pura, yaitu kemungkinan penumpang yang membayar pajak tidak di Bandara Soekarno-Hatta.

“Kita siap membicarakannya di Rapat Pansus UU PPh. Kita sendiri, dalam amandemen mengusulkan 2010 (bebas fiskal). Keputusannya belum tahu,” katanya di Gedung Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (26/10/2007).

Seperti diketahui, potensi penerimaan fiskal ke luar negeri sebesar Rp1 triliun diperkirakan hilang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Banten. Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Komisi XI DPR ke wilayah Provinsi Banten, yang mencakup pelayanan penerbangan di sana.

Setoran pajak perjalanan ke luar negeri yang hilang itu terungkap dari diskrepansi atau perbedaan data jumlah penumpang ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta. Yaitu antara data Unit Fiskal Luar Negeri (UFLN) Direktorat Jenderal Pajak dan PT Angkasa Pura II antara tahun 2004 hingga 2006.

Direktur Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Djoko Slamet menambahkan, beberapa perbedaan pencatatan misalnya pembatalan keberangkatan penumpang yang telah membayar pajak sehingga ada di pembukaan UFLN tapi tidak di Angkasa Pura. Lalu, pencatatan penumpang yang termasuk bebas fiskal, seperti diplomat tidak dianggap Ditjen Pajak sebagai penumpang.

“Mereka ada pengecualian kalau nggak salah, (Angkasa Pura) anak di bawah 8 tahun (tidak bayar pajak), (versi) kita anak di bawah 10 tahun. Dasar datanya itu beda, nggak akan sama,” katanya.

Darmin mengingatkan, pajak perjalanan luar negeri di bandara merupakan Pajak Penghasilan yang dibayar di muka. Artinya, secara langsung keberadaannya tidak memberi pemasukan penerimaan signifikan. Pajak itu dulu diterapkan pascakrisis ekonomi 1997, untuk mencegah Wajib Pajak mangkir membayar pajak, dan membatasi konsumsi masyarakat di luar negeri.

“Fiskal itu adalah PPh bayar dimuka, akhir tahun dia (WP) mau memperhitungkan fiskal yang dia bayar boleh, jadi jangan melihat fiskal itu beridiri sendiri, dia itu uang muka. Siapa tahu dia, tidak memperhitungkan, yang untung buat kita,” katanya. (muhammad ma’ruf/sindo/mbs)

Friday, September 28, 2007

Sore yang membosankan

Sebenarnya ini ngetes saja pake Microsoft Word 2007 buat posting di Blog J

Saturday, September 08, 2007

Capeee Deeee

t*d* (9/7/2007 2:47:31 PM): Asmlmkm Mas Fajri ?mau tanya kalau template wordpress (inharmonia)untuk situs ITB, punya Mas ?
fajri (9/7/2007 2:47:37 PM): gak
t*d* (9/7/2007 2:47:55 PM): siapa ya Mas kira2 yg punya ?
t*d* (9/7/2007 2:49:41 PM): Walah meuni GARING, GAWAT
fajri (9/7/2007 2:50:31 PM): gak tao
t*d* (9/7/2007 2:51:00 PM): Anda Mahasiswa tapi kok kaya GITU yah !!!
fajri (9/7/2007 2:53:18 PM): kamu siapa sih?
t*d* (9/7/2007 2:55:12 PM): struktural karyawan IT
fajri (9/7/2007 2:55:22 PM): wah hebat
t*d* (9/7/2007 2:55:52 PM): Anda kalau ditanya jangan seperti itu, biasa saja
t*d* (9/7/2007 2:56:31 PM): catatan saja bwat anda
fajri (9/7/2007 2:56:33 PM): maksudnya biasa saja bagaimana?
fajri (9/7/2007 2:56:41 PM): dan kenapa aku mesti mikirin catatan dari anda?
fajri (9/7/2007 3:23:01 PM): halo bapak karyawan IT?
fajri (9/7/2007 3:23:03 PM): kok kabur?
t*d* (9/7/2007 3:25:23 PM): Sy ADA, TDK KABUR. sy tersinggung...dari awal dgn anda(HARUSNYA ANDA ITU MELAYANI CIVITAS AKADEMIK YANG ITB) titik. Sy. gak mau ym lagi dgn ANDA
fajri (9/7/2007 3:29:07 PM): lha kenapa saya harus melayani civitas akademik yang ITB?
fajri (9/7/2007 3:29:13 PM): saya sudah tidak ada hubungannya dengan ITB
t*d* (9/7/2007 3:29:20 PM): Anda kan di AI-3,OK
fajri (9/7/2007 3:30:48 PM): it was long time ago
t*d* (9/7/2007 3:32:37 PM): Sorry....sy kira masih Admin di ITB/AI-3?mohon maaf. Tetapi sekedar masukan lain kali bila ada yg mau minta tolong, qta kan sesama muslim jadi harus baik-baik, kan bicara sopan itu gratis lho...
fajri (9/7/2007 3:36:16 PM): masalahnya anda menganggap anda yang paling benar
t*d* (9/7/2007 3:37:03 PM): buka seperti itu, sy tdk merasa sprti itu.
fajri (9/7/2007 3:37:08 PM): sehingga ketika saya sedang sibuk dan anda bertanya, kemudian saya berikan jawaban yang singkat, anda jadi marah2

Menilik Berita di Detik

Saya dibesarkan oleh era media cetak. Jaman SD, bacaan favorit saya adalah Bobo. Kebetulan kami dulu langganan Bobo. Dari situ, saya ada sedikit hobi untuk membaca berita.

Memasuki Usia SMP dan SMA, saya hijrah ke Jogja. Bacaan saya berganti. Saya lebih sering membaca Jawapos. Terkadang baca Kompas.

Jaman kuliah, saya mulai jarang membaca berita dari media cetak. Selain kantung mahasiswa yang pas-pas-an, media lokal Bandung (Pikiran Rakyat) tidak sesuai dengan pikiran saya. Dalam arti, saya tidak suka penyajian Pikiran Rakyat.

Terkadang saya membeli koran (kalo lagi ada duit), yaitu Kompas.

Kalo sedang mudik, maka saya sering membeli Kompas dan Jawapos. Kenapa membeli dua? Karena berita di kompas adalah berita nasional. Sebenarnya berita di jawapos (radar jogja) ada yang nasional, tapi saya membeli Jawapos karena ingin membaca berita Regional. Kenapa membeli kompas? Enggak tahu.. heheheh..

Satu yang saya suka dari membaca koran adalah mengamati iklan di koran.

Sekarang, sumber saya dalam mengetahui berita adalah media online. Berita-berita tersebut saya baca melalui google reader. Tentu saja hanya berita yang menyediakan RSS Feed yang saya baca.

Kadang saya membuka situs yang tidak menyediakan RSS feed, misalnya Jawapos, Pikiran-rakyat, dan Detik.

Membicarakan Detik memang seperti membicarakan sebuah market leader yang gimana ya? Saya dan Merry sering ngobrol tentang detik. Kata Merry, itulah alasan dia membuat netsains. Kalo saya sih dulu membuat mediawatch. Heheh.. tapi sekarang entah gmn :)

Nah... kembali ke Detik..

Menurut saya, berita di detik itu memiliki karakteristik:
  1. berita cepat, yaitu berita yang disajikan secara cepat. Sebuah peristiwa bisa dibuat menjadi lebih dari 20 berita dalam rentang waktu 1 jam. Sehingga, dengan membaca judul berita kita sudah tahu isi berita. Apalagi didukung gosip bahwa setoran wartawan detik adalah 3 berita per hari.
  2. Terjemahan yang (tidak bisa) dipertanggungjawabkan. Kadang, kalo berita dari luar negeri, Detik asal saja menerjemahkan tanpa mengecek kualitas situs yang menjadi rujukan dan kualitas penerjemah. Akibatnya, Detik sering salah menerjemahkan, atau menerjemahkan berita yang salah.
  3. Menyukai berita yang kontroversial. yeah.. bad news is a good news.
  4. Basbang.. ini memang kontradiksi point 1 dan point 2. Ketika menyajikan berita cepat, Detik cenderung terlalu cepat dan terkesan tanpa konfirmasi (berita dulu, konfirmasi belakangan). Tapi ketika menyajikan sesuatu yang terjemahan, barangkali wartawan detik memerlukan waktu berhari-hari untuk menerjemahkan.
  5. Terkesan arogan. Detik tidak menerima kritik (berima euy), maklum, market leader
  6. Inkonsisten.. DBU (Tokoh fiktif yang namanya disamarkan - Konon merupakan oknum Detikinyet yang katanya bukan orang detik) pernah mengatakan bahwa untuk meralat berita harus menggunakan berita lain. Tapi ketika dia dan tim-nya melakukan kesalahan penerjemahan atau kesalahan sumber (baca poin 2), maka dengan santainya mereka menghapus atau mengedit berita.
Apakah saya masih membuka Detik?
Ya, kadang saya buka detik. Saya juga langganan RSS Feed-nya Detikinyet. Saya membuka detik kalau ingin mengetahui apa yang terjadi di Indonesia. Biasanya saya cuman buka halaman depan dan melakukan scanning terhadap judul. Hal ini biasanya saya lakukan kalo banyak berita yang belum terbaca di google reader saya.

Saturday, August 18, 2007

Ketinggalan Pesawat :)

Minggu lalu, menjelang National Day, aku berencana pulang ke Jakarta. National Day bertepatan dengan hari kamis, jadi aku mengambil cuti pada hari jumat, sehingga punya waktu 4 hari di jakarta.

Pada acara mudik kali ini, aku berencana menggunakan jetstart (value air), berangkat dari Singapore pukul 19:55. Rute pulang aku berencana lewat batam, dikarenakan jatah bebas fiskal-ku tinggal satu.

Beberapa hari menjelang mudik, aku jalan-jalan ke Toys'r'us. Di sana aku melihat ada mobil2an remote control murah. Cumah sekitar 900rb. Kalo di jakarta bisa sekitar 1.5-2jt. Oh iya, sebagai gambaran, mobil2an itu lumayan gedhe. Saladin sampe umur 6 tahun kayaknya bisa naek mobil2an itu.

Akhirnya aku memutuskan membeli mobil2an remote control tersebut untuk saladin. Toko yang aku pilih adalah toys'r'us di Paragon. Pertimbangannya, aku mo nitipin maenan itu di toko itu dulu, baru aku ambil hari rabu pulang dari kantor, terus langsung wes wes wes ke airport.

Ternyata mainan itu laris manis bagai kacang goreng. Di Toys'r'us Paragon mainan itu sudah habis. terus minta tolong mbak2nya buat ngecheck stok, ternyata masih ada di Forum.

Akhirnya aku ke Forum, beli maenan itu, terus ke Paragon lagi buat nitip. Diambil hari rabu.

Rabu... entah kenapa, pekerjaan numpuk. banyak banget yang mesti dikerjakan. Baru bisa keluar kantor jam 6:15. Langsung lari ke Paragon. Eh.. inget juga gak ada duit banyak di dompet. Ke ATM dulu.. eh antrian panjang.. Ya udah langsung ke lantai 6, toys'r'us, ngambil maenan itu. Oh iya, box maenan itu ukurannya 1.5m x 1m x 0.5m, berat 15kg.

Terus turun ke taxi stand. Antri lumayan panjang, ada 10 orang lebih. Setelah aku di barisan paling depan, nyari taxi deh.. Berhubung kondisi yang ada, taxi yang aku naikin harus memenuhi syarat2 berikut:
1. bisa dibayar pake ATM/CC
2. mau membawa barang segedhe mainannya saladin
3. mau mengantar ke airport (beberapa taxi kalo ganti shift kadang milih2 dalam nganter penumpang).

Ternyata susah nemu taxi yang memenuhi 3 kriteria di atas. Akhirnya setelah 10 menit, dapet deh taxi. Udah jam 6:50 kali aku dapet taxi.

Berangkat ke bandara.. eh jalanan agak macet.. stresss....

Nyampe bandara, aku lupa terminal berapa. Langsung melesat ke terminal 2. Nurunin barang, langsung masuk.. langsung saja ada percakapan berikut:
Aku: Counter Value Air di mana ya?
Satpam: Wah itu di terminal 1

langsung lari balik lagi ke taksi yg tadi nganter.. langsung cabut ke terminal 1.

Di terminal 1. ngambil troli, langsung nyari di mana counter value air. Ternyata susah nyarinya. :( seingetku di pojok (1 sampe 4), ternyata gak nemu.. setelah bolakbalik 2 kali, akhirnya nemu juga. di counter 4.

Langsung ke sana.. percakapannya berikut:
Aku: (ngos2an) mbak mo checkin
mbak2: wah udah tutup mas yg mo ke jakarta
Aku: Jadi gak bisa mbak?
mbak2: gak bisa mas
Aku: duit tiket bisa diminta gak mbak?
mbak2: hangus mas
Aku: wah.. penerbangan selanjutnya kapan mbak?
mbak2: besok mas, coba cek ke loket bagian penjualan di sana
Aku: (lemezzzz) makasih mbak

ps: oh iya, aku nyampe depan counter jam 7:30

Langsung saja aku ke counter penjualan tiket (jetstart). Percakapannya adalah sebagai berikut:
Aku: Mas, tiket ke jakarta buat besok masih ada?
Mas2: wah udah tutup mas. kalo mao besok pagi ke sini beli tiket
Aku: Kalo sekedar liat apakah masih ada tempat duduk bisa kan mas?
Mas2: bentar saya cek.... iya masih ada..
Aku: Jam berapa mas bisa mulai beli?
Mas2: Pagi jam 7
Aku: Makasih mas

Terus aku berjalan ke counter2.. sambil nyari2 siapa tahu ada penerbangan ke jakarta.

Terus aku liat ada Adam Air. Langsung saja ke counter Adam Air.. eh ternyata dah tutup :(

Terus ke garuda. Percakapannya adalah sebagai berikut:
Aku: mbak, beli tiket buat penerbangan jam 8 masih bisa gak?
mbak2: wah udah gak bisa mas
Aku: kalo besok paling pagi jam berapa ya mbak?
mbak2: jam 8 pagi mas
Aku: masih ada gak mbak?
mbak2: wah gak ada mas. mesti waiting list.
Aku: yang ada kapan mbak buat besok?
mbak2: Ada jam 11. Mau?
Aku: kalo mao waiting list jam 8 pagi, antri dari jam berapa mbak?
mbak2: jam 6 mesti dah di sini
Aku: Ya udah deh mbak, aku beli tiket jam 11. Berapa harganya mbak?
mbak2: sekian (ps: Harganya sekitar 75% dari harga resmi tiket 2 bolak balik, ato 90% harga kalo beli di travel agent untuk bolak balik)

Setelah semua beres, aku jalan2 bentar. Rencanaku malem itu nginep di Bandara. mo pulang, agak ribet karena maenannya Saladin segedhe gaban.

Tiba-tiba secara tidak sengaja aku melihat papan keberangkatan. Baru inget kalo ternyata garuda ada penerbangan jam 9 malem. Langsung ajah aku ke counter beli tiket tadi.
Aku: mbak, kalo mo waiting list buat jam 9 malem masih bisa?
mbak2: bisa mas, ke sono ajah
Aku: Makasih mbak

Langsung ajah aku ke counter waiting list. Setelah daftar, aku sempet nanya.
Aku: mbak, gimana peluang dapet?
mbak2: kayaknya dapet mas. tunggu saja sampe jam 8:40. nanti jam 8:40, ke sini sambil nunjukin tiket. ini nomer antriannya mas
Aku: Ada berapa orang yg antri mbak?
mbak2: 11 orang
Aku: makash

Ya sudah deh.. terus aku ke warung kopi. beli minum sembari nunggu jam 8:40 malem.

Jam 8:30, aku balik lagi ke counter itu. Langsung nyerahin tiket ke mbak2 yang jaga. Di sana ada 1 cewek (belasan tahun) yg lagi
Aku: mbak, mo check waiting list
Mbak2: bentar mas

terus mbak2 itu ngambil tiketku.

tiba2 mbak2 itu ngomong:
mbak2: mas, kalo mao aman, upgrade ke bisnis saja
Aku: nambahnya berapa mbak?
mbak2 itu terus nanya ke bagian penjualan tiket. terus balik lagi
mbak2: buat mbak ini, nambahnya XXX, sementara buat mas ini, YYY (ps: kalo aku ngambil kelas bisnis, total tiket 1 kali jalan sekitar 3jt rupiah).

akhirnya pada saat yang bener2 terakhir, mbak itu bilang gini:
mbak2 penjaga counter: mas dan mbak, kursi kelas ekonomi tinggal 1 yg kosong. Jadi saya serahkan ke mbak2 ini karena dia nomer urutnya duluan
aku: waduh.. berapa mbak tadi?
mbak2 penjaga counter: sekian mas
aku: kalo aku anggota freq flyer, dapet diskon gak mbak?
mbak2 penjaga counter: mas anggota garuda freq flyer?
aku: iya mbak
mbak2 penjaga counter: bisa liat kartunya mas?
aku: (kasih liat kartunya) ini mbak

mbak2 itu terus ngecek kartuku. terus ngomong gini ke orang satu lagi yang antri
mbak2 penjaga counter: mbak, karena mas2 ini anggota freq flyer, jadi kami prioritaskan. maaf ya mbak
aku: (dalam hati) horeee
mbak2 penjaga counter: mas, silakan check in ke sana. cepet ya mas
aku: makasih mbak

langsung saja aku cabut.. checkin.. thanks garuda freq flyer. kamu penolongku :)

abis check in artinya gak perlu narik2 trolley yang isinya maenannya saladin. cepet2 aku ke ruang tunggu keberangkatan. sampai di sana ternyata emang dah mo berangkat. langsung masuk pesawat. aman dehhhhhh.....

nyampe jakarta sekitar jam 10 malem. keluar dari imigrasi+pengambilan barang sekitar jam 11. langsung inget kalo damri udah gak beroperasi jam segitu. langsung ajah naek taksi.

ternyata supirnya ngambil rute aneh. baru pertama kali itu aku lewat serpong. cepet sih cepet. cuman bosen ajah. di kiri kanan kebanyakan gelap.

Moral of the story: jangan ketinggalan pesawat

Sunday, August 05, 2007

Diskusi Tentang NS di Indo-Sing

Berikut ini ada diskusi tentang NS di Indo-Sing. Karena males ngerangkum, jadi saya copy semua saja :)

Subject: Orang tua PR, anak boleh DP? - was Re: Fw: [Indo-Sing] suami istri PR
------------------------

From: Indra Pramana
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:38 AM

At 11:05 PM 6/16/2007, you wrote:
> > 1. Anak dari SPR holder(s) tidak otomatis menjadi PR.
> > 2. Anak dari SPR holder(s) bila tidak didaftarkan menjadi SPR.
> > Statusnya adalah dependent pass holder.

Menarik sekali. Jadi walaupun orang tuanya adalah PR holder, kita
bisa memilih untuk tidak mendaftarkan anak sebagai PR, dan status si
anak menjadi dependant's pass?

Ada yang bisa konfirmasi apakah ini diperbolehkan? Ada dokumentasi di
website ICA yang menyatakan hal ini?

-ip-




--------
From: Tommy Dj
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:03 AM

kalo ga salah under MOM, bukan ICA cmiiw...
ICA cuman kasi satu option kalo ortu nya PR, jadi PR ato hengkang...
n anyway bayi ga mungkin toh ambil student pass?

[Quoted text hidden]

--------
From: Tommy Dj
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:09 AM

eh ada satu lage deng, make LTSVP... err also ga yakin cmiiw...
kayak nya duluuuuu, di indo-sing uda perna di ributin soal 2nd gen PR... cuman lupa kesimpulan nya piye...

----- Original Message ----
From: Tommy Dj
To: indo-sing@yahoogroups.com
[Quoted text hidden]

[Quoted text hidden]

--------
From: Sandy PH
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:16 AM


--- Indra Pramana wrote:

> Menarik sekali. Jadi walaupun orang tuanya adalah PR
> holder, kita
> bisa memilih untuk tidak mendaftarkan anak sebagai
> PR, dan status si
> anak menjadi dependant's pass?
>
> Ada yang bisa konfirmasi apakah ini diperbolehkan?
> Ada dokumentasi di
> website ICA yang menyatakan hal ini?
>

temen kantor gue anak cowoknya pake student pass :p

tapi kayaknya jadi gak dapet benefit2 PR -- sekolah
lebih mahal, kalo student pass expire mesti keluar
dari Sing, dll gitu




--------
From: seageath
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:34 AM

Iya PR aja .... semua lebih murah, sekolah murah apa2 murah
Mendingan PR aja ... ngapain pegang EP ... repot
Ayuk yuk semua PR ....

[sea] +@@#U$#U(#(#$(*)()!)()!@()(!@+

On 6/18/07, Sandy PH wrote:


--- Indra Pramana wrote:

> Menarik sekali. Jadi walaupun orang tuanya adalah PR
> holder, kita
> bisa memilih untuk tidak mendaftarkan anak sebagai
> PR, dan status si
> anak menjadi dependant's pass?
>
> Ada yang bisa konfirmasi apakah ini diperbolehkan?
> Ada dokumentasi di
> website ICA yang menyatakan hal ini?
>

temen kantor gue anak cowoknya pake student pass :p

tapi kayaknya jadi gak dapet benefit2 PR -- sekolah
lebih mahal, kalo student pass expire mesti keluar
dari Sing, dll gitu




--------
From: sandhy sihotang
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:41 AM

wah kemana aja om seageath,baru jam sgini nongol...
jangan diulangi ya laen kali...
huehehehehehehks..
sisandhy

seageath wrote:
Iya PR aja .... semua lebih murah, sekolah murah apa2 murah
Mendingan PR aja ... ngapain pegang EP ... repot
Ayuk yuk semua PR ....

[sea] +@@#U$#U(#(#$(*)()!)()!@()(!@+

On 6/18/07, Sandy PH <sandy1297@yahoo.com> wrote:

--- Indra Pramana wrote:

> Menarik sekali. Jadi walaupun orang tuanya adalah PR
> holder, kita
> bisa memilih untuk tidak mendaftarkan anak sebagai
> PR, dan status si
> anak menjadi dependant's pass?
>
> Ada yang bisa konfirmasi apakah ini diperbolehkan?
> Ada dokumentasi di
> website ICA yang menyatakan hal ini?
>

temen kantor gue anak cowoknya pake student pass :p

tapi kayaknya jadi gak dapet benefit2 PR -- sekolah
lebih mahal, kalo student pass expire mesti keluar
dari Sing, dll gitu

__________________________________________________________
You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck
in the all-new Yahoo! Mail Beta.
http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_html.html



--
[sigit.aji]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sea.mail
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



regards,

sandhysihotang





--------
From: seageath
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:57 AM

Abis urus PR .... maklum harus kelar hari ini ....
Maklum antriannya panjang kalo Senin ....
Buat Indo-Sing yang belum PR silahkan apply PR
Mumpung lagi gampang, ga bakal di reject
PR banyak lho benefitnya ..... :)

PR = Pekerjaan Rumah ....

[sea] +sdhskdhsdhs@23u283*(*(*@)+
[Quoted text hidden]


--------
From: Syarif Fadillah
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 4:31 PM

seageath wrote:
> Abis urus PR .... maklum harus kelar hari ini ....
> Maklum antriannya panjang kalo Senin ....
> Buat Indo-Sing yang belum PR silahkan apply PR
> Mumpung lagi gampang, ga bakal di reject
> PR banyak lho benefitnya ..... :)
>
Tempo hari katanya gak harus tuh jadi PR, eh sekarang malah kepengen
jadi PR nih.. Gimana sih?




--------
From: seageath
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 5:03 PM

Jadi PR banyak untungnya .... gampang pindah2 kerja
Gampang dapet kartu kredit, gampang ngutang (kata orang bank)
Pokoknya semua gampang ... ga mesti deposit2 ...
Hayo2 semua jadi PR .....

[sea]

On 6/18/07, Syarif Fadillah wrote:

seageath wrote:
> Abis urus PR .... maklum harus kelar hari ini ....
> Maklum antriannya panjang kalo Senin ....
> Buat Indo-Sing yang belum PR silahkan apply PR
> Mumpung lagi gampang, ga bakal di reject
> PR banyak lho benefitnya ..... :)
>
Tempo hari katanya gak harus tuh jadi PR, eh sekarang malah kepengen
jadi PR nih.. Gimana sih?




--
[sigit.aji]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sea.mail
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ __._,_.___


--------
From: Indra Pramana
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 5:15 PM

Berarti ntar Max bisa nemenin Irza serve NS dong ya..

;) :D :D

-ip-

At 05:03 PM 6/18/2007, you wrote:
>Jadi PR banyak untungnya .... gampang pindah2 kerja
>Gampang dapet kartu kredit, gampang ngutang (kata orang bank)
>Pokoknya semua gampang ... ga mesti deposit2 ...
>Hayo2 semua jadi PR .....
>
>[sea]




--------
From: seageath
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 5:26 PM

Sebelum anak 17 th saya datang ke ICA ....
Angkat tangan sambil bilang .... "I surrender ... don't shoot pls"

[sea]

On 6/18/07, Indra Pramana wrote:

Berarti ntar Max bisa nemenin Irza serve NS dong ya..

;) :D :D

-ip-

At 05:03 PM 6/18/2007, you wrote:
>Jadi PR banyak untungnya .... gampang pindah2 kerja
>Gampang dapet kartu kredit, gampang ngutang (kata orang bank)
>Pokoknya semua gampang ... ga mesti deposit2 ...
>Hayo2 semua jadi PR .....
>
>[sea]




--
[sigit.aji]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sea.mail
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ __._,_.___


--------
From: sandhy sihotang
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 6:00 PM

akibat sering bakar menyan depan stasiun nyari wangsit nomer......
sisandhy

seageath wrote:
Sebelum anak 17 th saya datang ke ICA ....
Angkat tangan sambil bilang .... "I surrender ... don't shoot pls"

[sea]

On 6/18/07, Indra Pramana wrote:
Berarti ntar Max bisa nemenin Irza serve NS dong ya..

;) :D :D

-ip-

At 05:03 PM 6/18/2007, you wrote:
>Jadi PR banyak untungnya .... gampang pindah2 kerja
>Gampang dapet kartu kredit, gampang ngutang (kata orang bank)
>Pokoknya semua gampang ... ga mesti deposit2 ...
>Hayo2 semua jadi PR .....
>
>[sea]




--
[sigit.aji]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sea.mail
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



--------
From:  Anthony Fajri 
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 8:51 PM

Salah satu pertimbangan-ku buat PR adalah NS
CPF ok lah.. itung2 nabung..
tapi kalo NS ya mikir2..
[Quoted text hidden]
--
Anthony Fajri
http://fajri.freebsd.or.id

--------
From: s_11777
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:00 PM

NS itu buat 2nd generation ko.......dan anak nanti bisa pilih mo
dijadiin PR jg ato pake student pass nantinya. Temen saya ada ko yg
gitu, cuman ya itu sama aja kaya org Indo skolain anaknya di SG
tanpa subsidi pemerintah kecuali nanti anaknya pinter trus dapet
beasiswa.
Soal direpotin atau tidak, menurut saya sih klo anaknya nanti lanjut
ke Poly ato Uni kan pas lulus dapet LPR buat kerja.......jadi ga
susah kan :D
Dan intinya sih selama SG 'kurang org' ktnya seh hehehe n dibutuhkan
hrsnya ga sulit :D

Saya jg PR baru dapet....tujuannya adalah supaya ga diteken ma
company n buat cari2 lbh gampang........eh ternyata ga gampang2 amat
seh :P


--- In indo-sing@yahoogroups.com, " Anthony Fajri "
wrote:
>
> Salah satu pertimbangan-ku buat PR adalah NS
> CPF ok lah.. itung2 nabung..
> tapi kalo NS ya mikir2..
>
>
> On 6/18/07, Indra Pramana wrote:
> >
> > Berarti ntar Max bisa nemenin Irza serve NS dong ya..
> >
> > ;) :D :D
> >
> > -ip-
> >
> > At 05:03 PM 6/18/2007, you wrote:
> > >Jadi PR banyak untungnya .... gampang pindah2 kerja
> > >Gampang dapet kartu kredit, gampang ngutang (kata orang bank)
> > >Pokoknya semua gampang ... ga mesti deposit2 ...
> > >Hayo2 semua jadi PR .....
> > >
> > >[sea]


--------
From: Margareth Kindangen
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:07 PM

Hallo,
sorry baru nongol lagi ni saya....^_^
Mas Indra dan mas Tommy,
Saya coba perjelas sedikit ya :
1. (jelas kan ya?)
2. Mungkin lebih jelas bila memakai contoh ya :
Si Bapak dan Ibu (yang lagi mengandung) dengan 3 anak (2 lelaki (umur 12 dan 9) dan satu perempuan - 17 tahun) mau daftar SPR (katakanlah lewat investasi de pura2nya) critanya. Mereka punya dilema, takut si anak lelakinya ikut NS bila mereka daftar SPR.
Ternyata setelah bertanya sana-sini, mereka memilih untuk aplikasi PR lewat investasi 1,5 million dalam bentuk Venture capital fund dan ternyata di dalam applikasi, ada pilihan untuk mengikut sertakan para dependent (s) (yang ada di family concensus/ kartu keluarga ya) untuk menjadi SPR atau tidak. (jadi boleh dicentang "ya" atau "tidak"
Pertanyaan yang muncul dari contoh diatas adalah:
1. Apakah anak lelaki saya boleh tidak diikut sertakan (supaya ga NS) ?
Jawabannya: Boleh. (kan ada pilihannya di setiap form aplikasi PR, mau yang lewat investasi ataupun yang non investasi).
2. Kalau anak lelaki saya ga saya ikut sertakan, nantinya pas apply PR pas umur >21 thn, bakal dipersulit ga? (kalo ga salah ada yang nanya ini ya, kemaren2...sorry baru bales =P)
Jawabannya : hehe...ga tau, maap mas.... (bener kata mas .......hanya tuhan dan pegawai ICA yang tau...wish I could provide an answer hehe...)
3. Kalau baby saya lahir, apakah jadi SPR juga? kan waktu ibunya apply, si anak uda di perut ? (eh beneran lo, ada yang nanya kayak gini....=)......)
Jawabannya : SPR tidak di grant by birth. Jadi ga otomatis dan bagi Ibu yang lagi expecting ga usah takut baby boynya nantinya disuruh ikut NS, krn selama (setelah lahir ni critanya ya) sang anak lelaki tidak didaftarin SPR, dan statusnya hanya dependent pass, ga liable untuk NS.
4. Berarti anak saya otomatis jadi dependent pass holder dong?
Jawabannya : tidak otomatis namun legally bisa jadi dependent pass holder, dengan catatan - didaftarin kelahirannya, trus dirubah data yang ada di pemerintah singapore, dan terakhir baru didaftarin jadi dependent (anak). (ada administrasinya, maksudnya. Intinya seperti kelahiran anak di Indo aja, lapor sini dan sana baru diapply dan dapet deh DPya). No admin yang dibikin, no passes.
5. Kalau anak lelaki saya (yang umur 12 dan 9 tahun) saat ini sudah terlanjur jadi SPR. Bisa gak ya, nanti pada saat perpanjangan SPR, mereka gak saya ikutkan lagi trus pas mereka sudah > 21 tahun baru apply sendiri dan bebas dari NS?
Jawabannya : once second generation PR, will always be second generation PR. Berarti teteup harus ikut NS, walaupun mereka statusnya adalah main applicant pada saat apply (umur > 21thn) .
(Untuk lelaki : Yang tidak wajib NS adalah main applicant saja. Semua dependent pria, wajib NS)
6. Oke deh. Kalau gitu saya dan istri plus anak perempuan aja deh yang daftar SPR (pundung critanya). Anak2 saya yang laki2 gimana dong?
Jawabannya : SPR holder diperbolehkan untuk mensponsori LTSVP untuk dependents yang statusnya bukan PR. Jadi untuk anak (biasanya si lelaki ya...) yang bukan SPR, bisa 2 cara :
a. pakai LTSVP (kalau si anak tidak tinggal di Singapore) atau
b. pakai Student pass (kalau si anak sekolah dan tinggal di singapore)
7. Maaf melenceng dikit, tapi denger2 ortu juga bisa kita apply-in PR ya? bukannya ini cuman citizen yang bisa?
Khusus untuk mereka yang apply lewat jalur investasi, malah diperbolehkan untuk memasukan 1 derajat keatas- alias orang tua dan mertua....TAPI dengan catatan tambahan investasi sejumlah SGD300,000 / kepala. (nah kebayang khan salah satu sumber dana buat singapore...hehe. Buat yang punya dana ga masalah, tapi bagi yang kayak saya klepek2 pas tahu/di brief mengenai hal ini).
Sumber Informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan2 untuk apply PR adalah (untuk kawan yang mungkin baru join di Singapore atau malah masih di Indonesia ):
1. untuk LPR : (tau dong kemana...^_*)
2. untuk PR berdasarkan investasi : ada 2- Economic Development Board Singapore DAN MAS alias Monetary Authority of Singapore (yang mana bisa juga ditanyakan ke banker2 di Private banking di Singapore)
3. Untuk PR berdasarkan lamanya tinggal dan bekerja di S'pore (P, EP, S dkk) : contact ICA
4. maaf melenceng dikit dari PR- kalau untuk EP (working permit/working passes), dkk : contact MOM
Semoga membantu ya.
Met malem semuanya ^_^
rgds,
mk
----- Original Message ----
From: Tommy Dj
To: indo-sing@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 18, 2007 11:09:57 AM
Subject: Re: Orang tua PR, anak boleh DP? - was Re: Fw: [Indo-Sing] suami istri PR

eh ada satu lage deng, make LTSVP... err also ga yakin cmiiw...
kayak nya duluuuuu, di indo-sing uda perna di ributin soal 2nd gen PR... cuman lupa kesimpulan nya piye...

----- Original Message ----
From: Tommy Dj
To: indo-sing@yahoogrou ps.com
Sent: Monday, 18 June 2007 11:03:50
Subject: Re: Orang tua PR, anak boleh DP? - was Re: Fw: [Indo-Sing] suami istri PR

kalo ga salah under MOM, bukan ICA cmiiw...
ICA cuman kasi satu option kalo ortu nya PR, jadi PR ato hengkang...
n anyway bayi ga mungkin toh ambil student pass?

----- Original Message ----
From: Indra Pramana
To: indo-sing@yahoogrou ps.com
Sent: Monday, 18 June 2007 10:38:58
Subject: Orang tua PR, anak boleh DP? - was Re: Fw: [Indo-Sing] suami istri PR

At 11:05 PM 6/16/2007, you wrote:
> > 1. Anak dari SPR holder(s) tidak otomatis menjadi PR.
> > 2. Anak dari SPR holder(s) bila tidak didaftarkan menjadi SPR.
> > Statusnya adalah dependent pass holder.

Menarik sekali. Jadi walaupun orang tuanya adalah PR holder, kita
bisa memilih untuk tidak mendaftarkan anak sebagai PR, dan status si
anak menjadi dependant's pass?

Ada yang bisa konfirmasi apakah ini diperbolehkan? Ada dokumentasi di
website ICA yang menyatakan hal ini?

-ip-



--------
From: seageath
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:10 PM

Intinya sih kok sampe merasa kalo bukan PR susah cari kerja?
Berarti problemnya bukan di PR-nya tp diri sendiri merasa ga pede kan
Terus kalo dah PR ekspektasinya apa?

1. Gaji lebih gede? Yang jelas potongan lebih gede
2. Cari kerja gampang? Tmen saya malah bukan PR cepet2 aja cari kerja

Kalo menurut saya PR lebih bebas cari duit mas

1. Bisa ngasong / ngobyek
2. Bisa cari kerja yg cuma bisa buat PR doank
3. Ngutang lebih gampang, kartu kredit semua bisa :)
4. Bisa beli HDB yang harganya lebih murah

Yahhhh dibahas lagi ... cape deh
Intinya kalo jadi karyawan doank ga pengen karir lebih berkembang ya mending jgn PR dulu

[sea]
[Quoted text hidden]

--------
From: Margareth Kindangen
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:18 PM

Sorry betulin dikit ya mas Indra dan mas Tommy, tadi saya sempet nanya lawyer yang dulu (pas lagi nelpon2an ni). tolong diperhatikan yang nomor 3 dan 4.
salam....
mk

----- Forwarded Message ----
From: Margareth Kindangen
To: indo-sing@yahoogroups.com
Sent: Monday, June 18, 2007 10:07:02 PM
Subject: Re: Orang tua PR, anak boleh DP? - was Re: Fw: [Indo-Sing] suami istri PR

Hallo,
sorry baru nongol lagi ni saya....^_^
Mas Indra dan mas Tommy,
Saya coba perjelas sedikit ya :
1. (jelas kan ya?)
2. Mungkin lebih jelas bila memakai contoh ya :
Si Bapak dan Ibu (yang lagi mengandung) dengan 3 anak (2 lelaki (umur 12 dan 9) dan satu perempuan - 17 tahun) mau daftar SPR (katakanlah lewat investasi de pura2nya) critanya. Mereka punya dilema, takut si anak lelakinya ikut NS bila mereka daftar SPR.
Ternyata setelah bertanya sana-sini, mereka memilih untuk aplikasi PR lewat investasi 1,5 million dalam bentuk Venture capital fund dan ternyata di dalam applikasi, ada pilihan untuk mengikut sertakan para dependent (s) (yang ada di family concensus/ kartu keluarga ya) untuk menjadi SPR atau tidak. (jadi boleh dicentang "ya" atau "tidak"
Pertanyaan yang muncul dari contoh diatas adalah:
1. Apakah anak lelaki saya boleh tidak diikut sertakan (supaya ga NS) ?
Jawabannya: Boleh. (kan ada pilihannya di setiap form aplikasi PR, mau yang lewat investasi ataupun yang non investasi).
2. Kalau anak lelaki saya ga saya ikut sertakan, nantinya pas apply PR pas umur >21 thn, bakal dipersulit ga? (kalo ga salah ada yang nanya ini ya, kemaren2...sorry baru bales =P)
Jawabannya : hehe...ga tau, maap mas.... (bener kata mas .......hanya tuhan dan pegawai ICA yang tau...wish I could provide an answer hehe...)
3. Kalau baby saya lahir, apakah jadi SPR juga? kan waktu ibunya apply, si anak uda di perut ? (eh beneran lo, ada yang nanya kayak gini....=)......)
Jawabannya : SPR tidak di grant by birth. Jadi ga otomatis dan bagi Ibu yang lagi expecting ga usah takut baby boynya nantinya disuruh ikut NS, krn selama (setelah lahir ni critanya ya) sang anak lelaki tidak didaftarin SPR, dan statusnya hanya anak (dependent) NAMUN bukan Dependent Pass holder ya, dan ga liable untuk NS.
4. Berarti anak saya otomatis jadi dependent pass holder dong?
Jawabannya : tidak otomatis namun legally bisa jadi LTSVP atau Student Pass, dengan catatan - ada admin worknya buat aplikasi 2 pass ini
[Quoted text hidden]

--------
From:  Anthony Fajri 
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 10:24 PM

wah.. thanks informasi-nya lengkap :)

On 6/18/07, Margareth Kindangen wrote:
Hallo,
Pertanyaan yang muncul dari contoh diatas adalah:
1. Apakah anak lelaki saya boleh tidak diikut sertakan (supaya ga NS) ?
Jawabannya: Boleh. (kan ada pilihannya di setiap form aplikasi PR, mau yang lewat investasi ataupun yang non investasi).

ini yg saya cari :) maklum belom pernah liat form-nya

3. Kalau baby saya lahir, apakah jadi SPR juga? kan waktu ibunya apply, si anak uda di perut ? (eh beneran lo, ada yang nanya kayak gini....=)......)
Jawabannya : SPR tidak di grant by birth. Jadi ga otomatis dan bagi Ibu yang lagi expecting ga usah takut baby boynya nantinya disuruh ikut NS, krn selama (setelah lahir ni critanya ya) sang anak lelaki tidak didaftarin SPR, dan statusnya hanya dependent pass, ga liable untuk NS.

dependent pass sampe umur berapa ya?

5. Kalau anak lelaki saya (yang umur 12 dan 9 tahun) saat ini sudah terlanjur jadi SPR. Bisa gak ya, nanti pada saat perpanjangan SPR, mereka gak saya ikutkan lagi trus pas mereka sudah > 21 tahun baru apply sendiri dan bebas dari NS?
Jawabannya : once second generation PR, will always be second generation PR. Berarti teteup harus ikut NS, walaupun mereka statusnya adalah main applicant pada saat apply (umur > 21thn) .
(Untuk lelaki : Yang tidak wajib NS adalah main applicant saja. Semua dependent pria, wajib NS)

:)
7. Maaf melenceng dikit, tapi denger2 ortu juga bisa kita apply-in PR ya? bukannya ini cuman citizen yang bisa?
Khusus untuk mereka yang apply lewat jalur investasi, malah diperbolehkan untuk memasukan 1 derajat keatas- alias orang tua dan mertua....TAPI dengan catatan tambahan investasi sejumlah SGD300,000 / kepala. (nah kebayang khan salah satu sumber dana buat singapore...hehe. Buat yang punya dana ga masalah, tapi bagi yang kayak saya klepek2 pas tahu/di brief mengenai hal ini).

pantes pas mudik kmaren baca tempo, banyak koruptor indonesia yang udah jadi warga negara singapore. ternyata emang ada jalur khusus-nya ya..
wah nanti pulang mecah celengan nih.. siapa tao duitnya lebih dari 300rb bisa langsung PR tanpa pusing2

[Quoted text hidden]

--------
From: Margareth Kindangen
Reply-To: indo-sing@yahoogroups.com
To: indo-sing@yahoogroups.com
Date: Mon, Jun 18, 2007 at 11:23 PM

Hi mas Anthony,

Sama2.

Namun (seperti yang sy tulis di email ke dua : ada pembetulan di bagian dependent pass ya). Dependent pass hubungannya ke working passes (ke MOM). PR ga ada hubungannya ama dependent pass (soalnnya ke ICA). (thanks to mas Indra and mas Tommy yang spot masalah ini ^_^)

oh iya tambahan lagi, untuk sponsor orang tua (yang lewat jalur investasi) SGD 300,000 adalah yang 'termurah' dan ini lewat EDB.

Yang bisa bikin (sebagian mungkin) warga indosing melotot, mungkin kalau tahu scheme nya MAS, dimana investasi minimum adalah 5 juta SGD , untuk diinvestasi di bank2 di singapore - dibawah MAS, dimana ortu/mertua juga boleh di sponsor dengan hitungan per kepala > 1 million SGD. (silahkan cek ke banker2 masing2 aja...)

Sorry for the inconvenience buat mistake DP holdernya. Semoga dengan adanya email yang kedua, bisa ga menyesatkan kawan2 ya.

Hartelijk bedank voor uw tijd en aandacht
welterusten...

groetjes,
mk


Thursday, August 02, 2007

Rasanya IPDN Perlu Belajar Dari Iraq

Diambil dari jawapos

DUBAI - Datang dengan uang saku pas-pasan, kini kantong anggota kesebelasan Iraq menggelembung. Setelah mengalahkan Arab Saudi 1-0, tim Iraq mendapatkan hadiah 20 juta dirham (sekitar Rp 50 miliar lebih) dari Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UEA) Shaikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Selain diberi hadiah oleh penguasa UEA itu, tim Iraq dipestakan dengan meriah di Dubai kemarin (1/8). Sekitar 5.000 orang menghadiri pesta di ibu kota negara kaya minyak tersebut. "Ini penghargaan besar untuk merayakan kemenangan tim di UEA," seru Hussein Saeed, ketua Federasi Sepak Bola Iraq.

"Meskipun rakyat kami menderita dan persiapan ala kadarnya, kami berjuang keras dalam setiap pertandingan. Inilah yang membuat kami bisa membawa kegembiraan kepada rakyat kami," kata Younis Mahmoud seperti dikutip media setempat. Seperti gaya khasnya saat menerima Piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, kapten tim Iraq itu juga mengangakan mulutnya lebar-lebar dalam resepsi di Dubai tersebut.

Yang tak kalah semangat adalah Haitham Kazim, pemain tengah tim negeri "Seribu Satu Petaka" itu. "Percaya atau tidak, kami punya perasaan, bahkan orang-orang Saudi pun berdoa untuk kami memenangkan final itu. Saudi adalah salah satu yang terbaik di benua ini. Mereka tak gampang dikalahkan, tetapi kami ditakdirkan menang untuk rakyat kami," katanya. Dia berharap ini menjadi awal agar pemimpin dunia memulihkan perdamaian di Iraq.

Tak hanya hadiah besar itu yang diberikan kepada tim Iraq. Sheikh Mohammed sebelumnya juga mengirimkan pesawat pribadi untuk menjemput tim Iraq yang akan pulang. Sheikh penggemar kuda tersebut memang dikenal sangat kaya. Hartanya diperkirakan majalah Forbes USD 14 miliar (sekitar Rp 126 triliun).

Untuk kepulangannya, tim Iraq sebenarnya menggunakan tiket pesawat kelas ekonomi. Saat menunggu transit pesawat ke Amman, Jordania, di Bangkok, mereka diberitahu, bahwa diundang pesta khusus ke Dubai. Mereka pun naik pesawat pribadi nan mewah itu. (Jawa Pos, Olahraga, kemarin)

Keberangkatan tim Iraq mengikuti babak final Piala Asia memang dengan uang saku pas-pasan. Sewaktu wartawan Jawa Pos menemani tim Iraq jalan-jalan di Jakarta, Noor Sabri mengurungkan membeli travel bag seharga Rp 560.000 karena ternyata uang sakunya tak cukup, tak sampai Rp 500 ribu. Ketika wartawan Jawa Pos menawari untuk menutup kekurangannya, Sabri menolak. Dia memilih meminta maaf karena tak jadi membeli travel bag itu.

Setelah tiba di Amman, apakah mereka tak pulang ke Baghdad, yang kini sedang kacau? Pemain lain, Haider Abdul Raziq, menegaskan, "Kami akan pulang ke Baghdad. Dan tidak akan menghentikan upaya kami untuk membawa pesan kepada para pemimpin dari partai politik dan sektor yang berbeda. Waktunya sudah tiba untuk menghentikan saling bunuh." (afp/rtr)

Tuesday, July 31, 2007

Berpolitik dengan Elegan

Akhir2 ini Google reader-ku dipenuhi berita tentang perseteruan antara Zaenal Maarif dan SBY. Gara2 dicopot dari posisinya sebagai wakil ketua DPR (ato MPR ya?), zaenal maarif mengancam akan membocorkan pernikahan pertama SBY.

terlepas dari benar ato tidak, rasanya yang dilakukan oleh zaenal maarif ini kayak anak kecil.

ayo lah.. kalo berpolitik itu yg elegan

Sunday, July 29, 2007

Bukan Bintang Biasa

Kalau sebelumnya saya agak menganggap remeh suara BBB, tetapi ternyata Melly sangat pintar. Melly mampu membuat lagu yang bisa membuat suara mereka terlihat bagus.

Berikut ini adalah video klip tersebut.

ps: saya heran, kenapa ada 3 cewek.. yang 2 pake baju yang keren sementara yang 1 cuman pake kaos.
Kalo kata uli sih, itu karena lagu-nya tipe lagu yang dinyanyikan bareng2. demikian juga dengan lagu Lets dance together. Karena tipe lagunya kayak gitu, kualitas suara mereka yang asli jadi tidak keliatan.
kalo mao liat kualitas suara mereka, coba dengarkan lagu Lets dance together versi akustik.

Tips Memilih Dalam Pemilu

Dari sejarah pemilu di Indonesia, aku hanya ikut pemilu 1 kali. Aku lupa kapan, kayaknya pemilu pertama jaman reformasi (Pemilu 99? Soalnya seingetku pas aku kelas 2 SMA). Soalnya, seingetku aku milih PDI-P (ketika itu PDI-P belom sucks kayak sekarang), Partai Demokrat, dan apa ya? lupa.

Pemilu 2004, aku sebenarnya tercatat sebagai pemilih. Tapi karena Pakerte-nya agak aneh, salah nulis namaku, jadinya aku gak ikut pemilu. Sebenarnya aku udah jauh2 dari Bandung ke Jogja hanya untuk ikut pemilu (cieeeyy).

Sebenarnya, kenapa sih mesti ikut pemilu? Menurut saya, sebaiknya kalo ada kesempatan untuk memilih dalam pemilu, kesempatan itu kita manfaatkan. Walaupun pilihannya sama-sama jelek, mari kita pilih yang terbaik di antara yang jelek2.

Contoh paling dekat adalah Pilkada DKI Jakarta. Adang sucks, but Foke Sucks more.
Jadi di antara mereka berdua, kita harus memilih salah satu.

Menurut saya, hal yang perlu dicermati dalam menentukan siapa yang akan kita pilih dalam pemilu adalah sebagai berikut:
  • Amati janji-janji politiknya. Kalo janji2 politiknya feasible, kasih nilai tambah. kalo janji2 politiknya janji2 omong kosong, kasih nilai kurang
  • Amati siapa saja pendukungnya. terutama, dia dapet dana kampanye dari mana. Ini penting, karena pasti ada deal antara pemberi dana dan calon. Coba bayangkan apa yang terjadi kalo pemberi dananya adalah preman. Contoh paling gampang adalah: aku yakin kalo dana yang dikeluarkan Aburizal Bakrie dalam kampanya SBY-JK sangat gedhe, buktinya posisinya aman walaupun ada kasus lapindo. Seharusnya KPU me-release audit keuangan peserta pemilu sebelum hari pemilihan, sehingga kita tahu.
  • Kasih penilaian pribadi. contohnya kalo saya: saya akan beri nilai tambah buat calon yang akan menghapus pajak fiskal.
Ya, memilih yang terbaik di antara yang jelek lebih baik daripada tidak memilih.

Saturday, July 28, 2007

Pola pikir yang aneh dari pengayom masyarakat karbitan

Ada yang lucu dari kasus dikeroyoknya warga sumedang oleh Preman IPDN.

Menurut sang ketua preman, pengeroyokan tersebut disebabkan oleh dilecehkannya preman putri oleh korban. kemudian preman putri itu melapor ke Polda. link-nya ini.

Laporannya adalah pelecehan oleh korban terhadap preman putri.

sungguh pola pikir yang aneh.

logikanya gini, kamu mukul aku, terus aku bunuh kamu. kemudian aku melaporkan ke polisi atas pemukulan aku oleh kamu. lha yang aku laporkan siapa? kamu? kan kamu udah mati aku bunuh.

yang benar adalah pembelaan di persidangan atas penyebab hal ini. secara ini negara hukum.

demikian juga yang dilakukan oleh preman putri tersebut. dia melaporkan seseorang yang sudah meninggal atas perbuatannya yang diduga melecehkan.

bener2 aneh

Thursday, July 26, 2007

Perlukah Mempertahankan IPDN?

Saya ingat ketika itu tahun 2003, saya dan beberapa teman di HME (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik) ITB bersama-sama menonton rekaman acara pelantikan anggota klub Drum Band di IPDN. Acara tersebut diwarnai dengan tendangan tanpa bayangan, pukulan tanpa hati nurani, dan hal-hal lain.

Acara tersebut ditayangkan oleh SCTV, dalam rangkaian protes terhadap kematian Wahyu Hidayat yang tidak wajar.

Beberapa tahun berlalu.

Tahun 2007, IPDN (yang dulu bernama STPDN) kembali membuat berita. Berita pertama adalah berita tentang kematian salah satu praja-nya, Cliff Muntu, dikarenakan peristiwa yang hamper sama dengan peristiwa yang menyebabkan kematian Wahyu Hidayat. Berita lainnya adalah berita tentang “bebas”-nya beberapa pembunuh Wahyu Hidayat yang sekarang sedang menikmati karir mereka sebagai penjilat bupati, camat, dan lain-lain.

Menyambung pemberitaan yang tidak baik tentang IPDN, warga IPDN berontak lagi. Mereka menggandeng MURI (saya sendiri tidak tahu lembaga apakah MURI itu) untuk memecahkan rekor menuliskan sesuatu di kain sepanjang sekian kilometer yang berisi perasaan para praja IPDN.

Namun rekor MURI tersebut dipecahkan oleh IPDN sendiri. Tidak berselang lama, seorang pengasuh nyaris membuat praja-nya kehilangan pendengarannya, karena pemukulan di daerah telinga.

Dan lagi-lagi, pemecahan terhadap rekor MURI tersebut dipecahkan lagi oleh IPDN. Segerombolan praja IPDN ramai-ramai mengeroyok tukang ojek setempat yang mengakibatkan meninggalnya tukang ojek tersebut.

Menanggapi kasus pengeroyokan tersebut, kepala sekolah IPDN membela diri. Dengan mengatakan bahwa tukang ojek tersebut yang mulai duluan, kepala sekolah itu membenarkan tindakan para praja atas pengeroyokan tersebut (yang artinya kepala sekolah tersebut membenarkan tindakan Praja untuk membunuh tukang ojek).

Sekolah adalah sebuah blok besar, yang apabila digambarkan, ada 3 komponen utama: input, proses, output. Di Indonesia, sekolah yang baik biasanya adalah sekolah dengan input baik, proses baik, outputnya baik. Walaupun sekolah yang ideal itu adalah apapun input-nya, proses yang terjadi mampu membuat output-nya menjadi baik. Tapi ideal itu susah dicapai.

IPDN adalah sekolah yang kita tidak tahu input dan output-nya, tapi tahu prosesnya. Proses yang terjadi di IPDN di samping peristiwa belajar mengajar juga pembiasaan terhadap pemukulan, main otot dan tidak main otak, korupsi, dll. Dari proses yang terjadi inilah outputnya dikhawatirkan akan mengalami pembrobokan moral.

Sebenarnya saya tidak terlalu mempermasalah IPDN. Masih banyak yang harus dipikirkan daripada memikirkan mereka.

Tetapi menjadi pikiran saya, karena lulusan mereka adalah pelayan masyarakat, yang harus melayani masyarakat untuk layanan public. Apabila sejak kuliah saja mereka sudah terbiasa melayani masyarakat dengan pukulan, korupsi, dan hal-hal lain, bagaimana nanti kalo udah jadi pengayom masyarakat?

Jadi balik ke pertanyaan awal: perlukah mempertahankan IPDN?

Tuesday, July 24, 2007

Bubarkan IPDN

Sunday, July 15, 2007

Wasit juga manusia

Dalam piala asia, Indonesia akhirnya kalah 2-1 dalam pertandingan melawan arab.

setelah mengalami kekalahan, kubu indonesia dengan kompaknya menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai tidak adil. Bahkan, sang presiden pun memerintahkan PSSI untuk mengajukan protes ke AFP (atau apa kek namanya).

Lucu saja kejadian ini. Wasit juga manusia.

Wasit melakukan kesalahan itu wajar. yang tidak wajar adalah wasit melakukan kesalahan karena kesengajaan dikarenakan kasus suap.

tapi kalo tidak disuap, dan wasit melakukan kesalahan yang menguntungkan sebelah pihak, wajar saja hal ini terjadi.

pemain/penonton/pendukung juga mesti sportif. ketika peluit sudah dibunyikan dan wasit sudah mengeluarkan kartu kuning/merah, tidak ada yang bisa mencabutnya sepanjang pertandingan itu. Baru setelah bertanding ada banding yang bisa menggugurkan atau meringankan hukuman.

Sejak tragedi serie A liga italia yang mengakibatkan juventus terdegradasi karena suap, dan materazzi yang melakukan provokasi individu di piala dunia 2006, rasanya aku males nonton bola. kualitas-nya kayaknya berkurang.

Tuesday, July 10, 2007

Akhirnya

2 Hari kemaren saladin jalan2 ke jogja dalam rangka liburan. Kalo biasanya di jakarta adin cuman bisa jalan selangkah dua langkah, di jogja kemaren tao2 dia udah bisa jalan.

adin gak bisa lama-lama di jogja, karena mesti cepet2 ngurus paspor.

Sunday, July 01, 2007

Melly Goeslow

Sudah lama saya menggemari karya-karya melly. Sejak kapan ya? SMA kali? Sejak dia di potret.

melly juga suka berduet dengan artis-artis lain. misalnya dengan ari lasso (lagu jika dan apa artinya cinta). dua penyanyi yang sering menyanyikan lagu-nya melly adalah rossa dan kris dayanti. untuk mereka, melly sudah membuat beberapa lagu. bahkan tak jarang melly duet dengan mereka, misalnya pada lagu Cinta (duet dengan KD).

Ari Lasso barangkali patut berterima kasih kepada melly. berkat lagu jika, dia berhasil keluar dari keterpurukannya karena dipecat dari Dewa 19.

Ya, dulu memang melly suka duet dengan penyanyi2 yang memang kualitasnya bagus. tapi belakangan, dia mulai melirik beberapa penyanyi baru, misalnya duet dengan erik di lagu Ada Apa Dengan Cinta dan dengan evan di Tentang Dia.

Tentu saja sebelum duet dengan mereka, melly mengadakan audisi dahulu, sehingga terlihat kualitas suara evan dan erick memang bagus.

Tapi.. akhir2 ini melly nge-por (apa ya bahasa indonesia-nya, intinya bertaruh untuk sesuatu yang tak lazim). Melly membuat sebuah group band yang isinya orang2 yang tidak bisa menyanyi. Dengan isinya artis2 yang lebih sering menghiasi layar infotainment, melly menamakan band ini BBB (Band Bau Badan).

Tapi dasar melly, dia memang pinter dalam memilih orang dan memilih lagu untuk seseorang. Untuk Band Bau Badan itu, melly membuat lagu yang lebih banyak permainan elektronik-nya, sehingga kualitas vokal para penyanyi latar-nya tidak keliatan. Tapi begitu mereka nyanyi akustik, rusaakkkk deeeeee

Saturday, June 30, 2007

Rawon

Awalnya aku tidak tahu kalo nama masakan itu adalah rawon. Ketika berkunjung ke rumah simbah, rawon menjadi hidangan favorit.

Awalnya, kami menyebut itu adalah sayur hitam, karena warnananya yang hitam. Rawon tersebut dihidangkan dengan daging menthok. Berhubung rumah simbah di kampung, tingkatan daging berdasarkan kemewahannya (hanya untuk unggas) adalah :
- daging menthok : tidak mewah
- daging soang : sedikit mewah
- daging ayam : agak mewah
- daging bebek : mewah

Syarat Jadi Ketua IA ITB

Selentingan email masuk ke inbox, isinya:
Rekan Alumni Ysh

Rapat Panitia Konggres dan juga hasil Rakernas 2006,
menginformasikan kepada rekan2 yang mau mencalonkan
menjadi Ketua IA ITB 2007-2011 yaitu bahwa syarat calon Ketua :

1.Menyetorkan uang pendaftaran 30 jt (disumbangkan ke kas IA ITB)
2.Menyetorkan 100jt unt Jaminan
3.Apabila calon tidak terpilih menjadi Ketua, uang Jaminan akan
dikembalikan
4.Mendaftarkan Tim Sukses maksimum 5(lima) orang dengan 1(satu)
orang sebagai Manager Kampanye
5.Calon Ketua harus didukung minimal 1(satu) Kepengurusan Daerah
dan 1(satu) Kepengurusan Jurusan, juga minimal didukung 100 alumni

Demikian semoga bermanfaat
salam



Kalo syaratnya tidak direvisi, mending gak milih dehhhh
lagian aku bukan IA ITB kok :D

Cara-cara narsis

Kadang, kalo sedang tidak tahu mau ngapain di id-gmail, aku biasanya bertindak narsis.
caranya? gampang. gunakan mesin pencari dengan kata kunci nama sendiri :)
Berikut ini hasil yang menarik.
  1. Gara2 nemu link di blog-nya mas indra, sekarang saya jadi sering makan di naseer. lumayan, murah, enak, deket kantor lagi :)
  2. Ternyata karya tulisku jaman SMA yang dibikin ama dina & arsi dijadiin referensi produk apaitunamanya. link di sini.

Wednesday, June 27, 2007

Tips Memilih Tempat Duduk di Pesawat

Beberapa maskapai memperbolehkan penumpangnya memilih tempat duduk, sementara beberapa yang lain tidak. Berikut ini tips untuk memilih tempat duduk dalam pesawat:
  1. Perhatikan keuangan dan status sosial anda, kalo anda adalah dirut telkomsel, silakan duduk di kelas 1. kalo cuman cecunguk, silakan duduk di kelas ekonomi
  2. Perhatikan juga waktu penerbangan. Kalo waktu penerbangan adalah menembus pagi (pesawat nyampainya pagi hari), usahakan memilih di lorong. Karena di pagi hari, kebutuhan orang untuk kencing tinggi
  3. Kalo anda adalah orang yang suka tidur selama perjalanan, pilihlah di dekat jendela, karena anda tidak akan terganggu apabila sebelah anda mo kencing
  4. Apabila anda adalah orang yang bisa menghadapi massa dan tidak gampang panik, pilihlah dekat pintu darurat
  5. Apabila anda adalah orang yang gampang kencing, pilihlah di lorong
  6. Apabila anda suka melihat dan nggodain mbak2 pramugrari, pilih juga di lorong

Sunday, June 24, 2007

Enak TIdaknya Tinggal di Jakarta

Kali ini seri ketiga tentang enak tidaknya tinggal di sebuah kota
Enaknya tinggal di jakarta
  • Jakarta adalah ibukota, jadi semua hal berpusat di sini
  • Lebih mudah mencari kerjaan, karena kantor pusat semua perusahaan ada di sini
  • Pendidikan terjamin
Tidak enaknya
  • Macet
  • Panas
  • Biaya hidup tinggi
  • kriminalitas tinggi
  • Tidak disarankan untuk tinggal hehehe.. kecuali daerah pinggiran
  • kehidupan sosial terabaikan, sementara kita adalah masyarakat timur

Enak TIdaknya Tinggal di Bandung

Menyambung seri enak tidak-nya tinggal di sebuah tempat, berikut ini adalah tempat kedua, yaitu bandung
enaknya:
  • Udaranya dingin (walaupun terakhir aku tinggal di bandung, bertambah tahun bertambah panas)
  • dekat ibu kota (2 jam perjalanan, apalagi sekarang ada tol)
  • biaya hidup lumayan murah, sekitar 1.5-2 kali jogja lah..
  • Pendidikan terjamin
  • Koleksi makanan enak lumayan banyak
  • Ceweknya cantik2 hahahaha
Tidak Enaknya
  • Kota-nya semrawut, jogja masih lebih baik ketimbang bandung
  • Kota sampah
  • Kota FO
  • Jalannya gak ada yg beres
  • Kalo hujan banyak daerah yang banjir (ps: air banjirnya air comberan, karena sampahnya gak beres)

Enak Tidaknya Tinggal di Jogja

Berikut ini pendapat saya
Enaknya:
  • Semua murah, jangan kaget cuman Rp 2000,- sudah dapet nasi ayam + es teh manis (pengalaman tahun lalu)
  • Kota-nya merakyat
  • Pantai dan Gunung dekat (30km ke selatan ketemu parangtritis dkk, 30km ke utara ketemu kaliurang)
  • Sekarang udah ada 21 lho :)
  • Sekolah berkualitas (dari SD - Perguruan tinggi) ada.. namanya juga kota pelajar
  • makanan enak banyak
Tidak Enaknya:
  • Jauh dari ibu kota, sehingga kalo ada urusan di ibu kota mesti naek pesawat kalo mao cepet
  • tidak ada bandara internasional (dulu sih adisucipto adalah bandara internasional, tapi sekarang kagak lagi)
  • Sekarang di beberapa tempat, harga-harga mulai mengglobal.
  • sekarang kota-nya udah mulai semrawut
  • harus punya motor

Monday, June 18, 2007

Politisi Sucks

Andai dibuat blok diagram, sepintar apapun seseorang, kalo udah masuk ke sebuah blok pemrosesan yang bernama politik, maka keluarannya adalah bodoh.

Baru2 ini jakarta dihebohkan oleh kasus pemilihan gubernur DKI. Sang wakil gubernur ikut beradu di panggung pemilihan. Sebuah berita mengatakan ybs sudah 30 tahun malang melintang di jalur birokrasi, artinya sudah pengalaman dan makan asam garam.

aku mengartikan lain.. 30 tahun malang melintang di dunia birokrasi artinya otaknya sudah tercemari segala macam hal. ya gitu deh.. apalagi sebuah laporan menyebutkan kekayaan sang wakil gubernur itu 32M. Padahal dia adalah birokrat/PNS/apalah yang gaji-nya kecil.

suatu ketika ada cerita, sang wakil gubernur mencari calon wakil gubernur. Beberapa orang mencalonkan diri untuk mendampingi sang wakil gubernur. Beberapa jenderal maju. akhirnya terpilih satu jendera. jenderal2 yang lain mengeluh telah membayar sejumlah uang.

oleh para pendukung sang wakil gubernur, dikatakan bahwa tidak ada tuh bayaran dari sang kompetitor.

ternyata itu lah politik.. hari ini ngomong A, besok ngomong B.

sang pendukung mengatakan bahwa tiap perjuangan politik ada biayanya. itu lah yang mereka sebut cost politics.

Moral of the story:
1. semua ucapan politikus adalah bohong
2. daftar mereka yang tidak akan dipilih dalam pemilu mendatang (update hari ini):
- yusuf kalla
- Keluarga Bakrie
- Yusril Ihza Mahendra
- Hamid Awaludin
- PDIP
- pendukung fauzi bowo (Partai Demokrat, PDI-P, Partai Golongan Karya, PPP, Partai Damai Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Bulan Bintang, PPDK, Partai Pemersatu Nadhatul Ulama Indonesia, Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia, Partai Buruh Sosialis Indonesia dan Partai Pembangunan Indonesia Baru)

Saturday, June 16, 2007

Odong-odong

Odong-odong adalah sejenis hiburan anak yang lagi ngetren di jakarta. Si tukang odong-odong mengendarai kendaraan seperti becak, tetapi di depannya ada mobil2an ato motor2an ato apa kek yang bisa dinaikin anak kecil. Kemudian kalo si tukang odong-odong mengayuh, maka mobil2an itu akan naek turun.

gambar odong2 banyak tersedia di internet.

Entah kenapa, jagoan bernama Saladin Alfaatih itu suka banget naek odong-odong. Begitu ada suara musik yang keluar dari tape-nya tukang odong-odong, Saladin langsung bergegas keluar. Kalo tidak dinaikin odong-odong, dia pasti nangis. Tapi begitu udah naek odong-odong, dan tukangnya mengayuh sehingga motor2annya naek turun, dia pasti menikmati odong2 tersebut.