Thursday, May 17, 2007

Jangan Asal Copy Paste

Sudah lama saya mendengar slogan "Jangan Asal Copy Paste". Saya lupa apakah pernah memasangnya atau tidak. Kalopun belum pernah memasang-nya, hal tersebut kemungkinan besar dikarenakan kemalasan saya.

Beberapa waktu yang lalu, dunia blog indonesia dihebohkan oleh kasus "jangan asal copy paste". Kali ini korbannya adalah Novi, yang mana chicklit kalangan beliau berjudul Subject:Re di-ketik ulang sebagian oleh Rara, dan diikutkan dalam lomba Blog Angin Mamiri yang diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Makasar. Menjadi heboh, karena Rara selain moderator milis klanis (tapi udah resign), juga moderator blogfam, komunitas blogger di indonesia. Lebih heboh lagi, karena karya tersebut menjadi nominator pemenang yang berpeluang menjadi juara. Tapi kemudian, dikarenakan kehebohan kasus ini terjadi beberapa saat sebelum pengumuman pemenang, Rara mengundurkan diri, dan menghapus semua hal tentang karya tersebut.

Tidak.. Saya tidak ingin mengungkit apa yang sudah lalu. Saya cuman ingin menjadikan kasus itu sebagai contoh kasus nomer 1.

Saya sendiri tidak mengenal Rara secara pribadi. Cuman sudah kenal Rara dari dulu di id-gmail. Sempat juga ketika Rara masih menjabat sebagai moderator milis klanis, pendaftaran keanggotaan saya ditolak, karena saya tidak mau menyerahkan nomer KTP. Rara adalah Sarjana Kedokteran gigi yang sekarang tinggal di Makasar.
Kalo Novi, saya malah tidak kenal. Tetapi membaca postingan blog dia, kayaknya dia kenal dengan Nita Sellya. Jadi kalo menurut teori frenster, saya dan Novi ini cuman terpisah 1 derajat. Kalo saya dan rara (menurut teori frenster alam maya) sih terhubung. Tapi kalo menurut teori frenster alam nyata, Rara ini terpisah 1 derajat dengan saya.

Jadi, Rara dan Novi adalah 2 orang terpelajar, yang semua melek internet.

Baru-baru ini, kasus serupa muncul lagi.

Dalam sebuah lomba pembuatan blog antar SMA/SMK se-Surabaya yang diselenggarakan Depot TIK, memutuskan bahwa pemenangnya adalah Anggie Idelia OH. Menjadi heboh karena ternyata konten blog Anggie adalah copy paste dari beberapa sumber, tanpa menyebutkan sumber yang dicopy-paste. Ditambah lain, Juri terkesan tertutup dengan metode penilaian, dan panitia terkesan lepas tangan. Hal tersebut bisa dibaca di tulisan Pandu Gilas Anarki, yang berharap lebih dari sekedar harapan dua. Padahal jelas bahwa tujuan lomba tersebut adalah melatih siswa siswi untuk menulis, bukan untuk copy paste.

Saya juga bukanlah orang yang jujur dalam berkarya. Beberapa kali saya pernah mencontek ketika SMA dan Kuliah. Dalam ngeblog pun terkadang saya copy paste. Saya juga dulu sering menulis. Saya sering mengikuti lomba karya tulis, yang ini semua karya saya (dan teman2 satu tim). Barangkali ada lebih dari 10 karya saya selama SMA, diantaranya tentang gurah. Ketika membuat karya tulis, saya selalu mengharamkan kopi paste. Entah kenapa ketika kuliah/ujian/tugas, terkadang saya menghalalkan mencontek, barangkali itu sebabnya IP saya pas-pas-an :)

Di era internet ini, copy paste menjadi sangat mudah. Tinggal mencari di internet, dan salin. Tapi tidak semudah itu. Tindakan copy paste menyimpan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Dunia internet juga beda dengan dunia politis, yang mana dunia politis itu orangnya pembohong semua dan jago menyangkal. Di internet, apapun yang kamu lakukan bisa diketahui orang lain. Contohnya ketika Rara menghapus semua karya Novi dari blog dia, ternyata novi sudah meng-capture blog Rara.

Pikirkan sebelum copy paste. Mari mulai dari sekarang

1 comment: