Tuesday, October 14, 2008

Carrefour/Hypermart/Giant: Kapitalis Berkedok Globalisasi

Semenjak tinggal di Jakarta, Carrefour/Hypermart/Giant menjadi tujuan pokok untuk berbelanja. Alasannya sederhana: deket rumah, dan semua ada di sana.

Namun, kalo ke Carrefour/Hypermart/Giant untuk tujuan menjadi barang yang spesial dengan mutu yang bagus, mending ke ancol saja.. di sana ada laut

Kemaren ajah aku beli obeng ama toolkit bag. Hasilnya, dalam hitungan 1 hari dua2nya udah rusak.

Kemaren juga nyari meja ama istri, kualitas gak ada yang bagus.

kalo nyari bumbu dapur, kayaknya juga Carrefour/Hypermart/Giant bukan tujuan yang tepat. Selain harganya lebih mahal, kadang juga kualitas bukan yang bagus.

Selain itu, aku berprasangka buruk. Carrefour/Hypermart/Giant sebenarnya mempunyai data daya beli warga indonesia. Bayangkan, kalo 68% penduduk indonesia berbelanja di sana, mereka punya data2nya dong. Misalnya transaksi sehari berapa. apa saja yang paling sering dibeli ama warga indonesia. dll.

Apabila data2 itu dibawa ke negara mereka, dan ada ahli statistik dan paranormal yang menganalisis, dengan mudah mereka jajah indonesia dengan produk globalisasi gaya orde millenium.

selain itu, kalo mereka melakukan standarisasi harga, wahh.. jangan2 harga di Carrefour/Hypermart/Giant Jakarta sama ama di Carrefour/Hypermart/Giant di Jogja, atau bahkan sama seperti di singapore, apa jadinya.

bener kata husni. yang terjadi sekarang adalah globalisasi harga, lokalisasi pendapatan!

No comments: