Sunday, July 29, 2007

Tips Memilih Dalam Pemilu

Dari sejarah pemilu di Indonesia, aku hanya ikut pemilu 1 kali. Aku lupa kapan, kayaknya pemilu pertama jaman reformasi (Pemilu 99? Soalnya seingetku pas aku kelas 2 SMA). Soalnya, seingetku aku milih PDI-P (ketika itu PDI-P belom sucks kayak sekarang), Partai Demokrat, dan apa ya? lupa.

Pemilu 2004, aku sebenarnya tercatat sebagai pemilih. Tapi karena Pakerte-nya agak aneh, salah nulis namaku, jadinya aku gak ikut pemilu. Sebenarnya aku udah jauh2 dari Bandung ke Jogja hanya untuk ikut pemilu (cieeeyy).

Sebenarnya, kenapa sih mesti ikut pemilu? Menurut saya, sebaiknya kalo ada kesempatan untuk memilih dalam pemilu, kesempatan itu kita manfaatkan. Walaupun pilihannya sama-sama jelek, mari kita pilih yang terbaik di antara yang jelek2.

Contoh paling dekat adalah Pilkada DKI Jakarta. Adang sucks, but Foke Sucks more.
Jadi di antara mereka berdua, kita harus memilih salah satu.

Menurut saya, hal yang perlu dicermati dalam menentukan siapa yang akan kita pilih dalam pemilu adalah sebagai berikut:
  • Amati janji-janji politiknya. Kalo janji2 politiknya feasible, kasih nilai tambah. kalo janji2 politiknya janji2 omong kosong, kasih nilai kurang
  • Amati siapa saja pendukungnya. terutama, dia dapet dana kampanye dari mana. Ini penting, karena pasti ada deal antara pemberi dana dan calon. Coba bayangkan apa yang terjadi kalo pemberi dananya adalah preman. Contoh paling gampang adalah: aku yakin kalo dana yang dikeluarkan Aburizal Bakrie dalam kampanya SBY-JK sangat gedhe, buktinya posisinya aman walaupun ada kasus lapindo. Seharusnya KPU me-release audit keuangan peserta pemilu sebelum hari pemilihan, sehingga kita tahu.
  • Kasih penilaian pribadi. contohnya kalo saya: saya akan beri nilai tambah buat calon yang akan menghapus pajak fiskal.
Ya, memilih yang terbaik di antara yang jelek lebih baik daripada tidak memilih.

3 comments:

Anonymous said...

Yang males itu ngambil cuti buat nyoblosnya, sayang kan jatah cutinya. Apalagi disini nyoblos harus ke KBRI, males kesananya.

Anonymous said...

emangnya mau pemilu lagi?

Anthony Fajri said...

Bener juga, mas indra :)
mending jatah cuti dipake buat mudik ato seneng2 ama keluarga :)